H.Mirza Agam Gumay saat mengunjungi Desa Kawasan Wisata di Cianjur Selatan (foto:istimewa)
BANDUNG, Faktabandungraya.com,--- Anggota Komisi I DPRD Jawa Barat H. Mirza Agam Gumay, SM.Hk mengapresiasi peluncuran Desa Digital Parakan binaan bank bjb Karawang oleh Gubernur Jabar bertempat di Pesantren Asshiddiqiyah, Kabupaten Karawang, Jumat (18/6/2021).
Menurut Agam---sapaan--- Mirza
Agam Gumay, dari 5,800 ribu lebih desa di Jabar, masih cukup banyak desa belum
dapat menikmati kemajuan teknologi digital, untuk itu, Komisi I DPRD Jabar, akan terus mendorong
pemprov Jabar untuk menjadikan desa-desa di Jabar memanfaatkan kemajuan teknologi.
Desa-desa di Jabar tidak hanya
terdiri dari kawasan urban, masih banyak juga daerah rural dengan berbagai
potensi yang dimilikinya. Dari data Pemprov Jabar bahwa ada 1175 desa di Jabar adalah kawasan Desa Wisata,
dan 3192 desa di Jabar memiliki produk unggulan. Meskipun begitu, masih banyak
di antara desa-desa berpotensi ini yang masih berindeks tertinggal.
Warga yang tinggal di daerah
Urban sudah lama dapat menikmati perkembangan teknologi dengan kemudahannya,
sedangkan daerah Rural masih gabtek,
bahkan masih ada pedesaan (Rural) yang belum sama sekali dapat menikmati mamfaat
dari teknologi, sehingga potensi desa yang dimiliki belum dapat digali dan
dikembangkan, sehingga warganya belum dapat meningkatkan kualitas hidup mereka.
Hal ini dikatakan Agam saat
dimintai tanggapannya terkait peluncuran Desa Digital Parakan Kabupaten
Karawang, Jum’at (18/6-2021).
Dikatakan, saat ini tingkat
kesenjangan digital rural-urban di Jabar cukup tinggi. Bahkan, menurut pihak
Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Jabar, bahwa masih ada 17 desa yang
bahkan tidak terjangkau sinyal seluler, 69 belum tersentuh jaringan internet,
269 hanya memiliki sinyal 2G, dan 2644 baru terjangkau jaringan 3G.
Untuk itu, DPRD Jabar akan
mendorong terus Pemprov Jabar bersama Jabar Digital Service, Dinas PMD, dan
Dinas Kominfo Jabar untuk terus menambah “Desa Digital”. Sehingga masyarakat
desa juga dapat memanfaatkan teknologi.
Agam juga mengatakan, untuk
menjadikan Desa Digital memang membutuhkan biaya lumayan, untuk pembangunan infrastruktur
akses internet terutama did aerah yang belum terjangkau jaringan, pendampingan
literasi digital dalam rangka memaksimalkan penggunaan media sosial dan
platform digital lain untuk membantu ekonomi desa, sampai menggandeng mitra
startup lokal untuk mengimplementasikan teknologi IoT untuk optimalisasi
potensi desa.
DPRD Jabar akan mendukung penuh
terwujudnya visi Jawa Barat sebagai Provinsi Digital, untuk itu, kita turut
membantu kawasan rural mencapai potensi maksimalnya melalui implementasi
teknologi, sehingga Jabar bisa Juara secara optimal dan inklusif!
Sebagai informasi bahwa Gubernur
Jawa Barat Ridwan Kamil dalam sambutannya saat peluncuran Desa Digital Parakan
Kabupaten Karawang mengatakan, peluncuran desa digital ini sangat penting
menyusul perkembangan teknologi yang semakin pesat.
"Berikutnya ada desa
digital, karena hari ini semua orang pegang handphone. Hape itu dulu hanya
dipakai untuk komunikasi saja, antara pribadi-pribadi sekarang hape itu dipakai
baca berita, dipakai untuk membeli, dipakai untuk akad kredit, dipakai untuk
mengupdate agenda kegiatan, dipakai untuk menjawab klarifikasi dan lain
sebagainya. Termasuk sisi buruknya yang diantisipasi. Sekarang berita bohong,
berita provokasi juga munculnya di hape,” ujarnya.
Menurutnya Pemda Provinsi
Jabar memiliki visi misi untuk
mewujudkan juara lahir batin. Maka, beberapa BUMD seperti bank bjb sudah
seharusnya arah kompasnya mengikuti visi
misi dengan instrumen-instrumen yang dimiliki.
"Nah visi misinya adalah
juara lahir batin. Berarti bjb tidak hanya membiayai lahir tapi membiayai juga
batin. Tentu dengan instrumen-instrumen yang dimilikinya," jelas Kang
Emil.
Ridwan Kamil pun menitipkan pesan
kepada bank bjb untuk selalu memberikan kemudahan kepada masyarakat. Selain itu
juga harus melayani masyarakat dengan baik tanpa terkecuali.