Mirza Agam Gumay bersama rombongan Komisi I DPRD Jabar saat koker ke DIskominfo D.I Yogyakarta. (foto:humas).
YOGYAKARTA,
Faktabandungraya.com,--- Komisi I DPRD Provinsi Jawa Barat melakukan study banding
ke Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Daerah Istimewa Yogyakarta untuk
mencari informasi penerapan dan pengelolaan Wireless Fidelity (Wifi-red) publik
yang diterapkan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Anggota Komisi I DPRD Jabar
H.Mirza Agam Gumay, SM.Hk mengapresiasi pola pengelolaan WiFi yang diterapkan
oleh Pemerintah D.I Yogyakarta. Diseluruh
kawasan publik terutama di tempat-tempat wisata, dipasangi WiFi Publik.
Sehingga, masyarakat terutama para pengunjung yang datang di objek wisata dapat
dengan mudah mencari informasi dan mengetahui program yang ada di wilayah
D.I.Yogyakarta.
Selain itu, melalui WiFi Publik,
masyarakat juga dapat mengetahui sentra-sentra Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) D.I.Yogyakarta, kata Agam ---sapaan—Mirza Agam Gumay saat dihubungi
melalui telepon selulernya, Selasa (8/6-2021).
Dikatakan, saat Komisi I DPRD
Jabar rapat kerja dengan pihak Diskominfo D.I.Yoyakarta, mereka (Diskominfo-red)
menyampaikan, bahwa Pemerintah Provinsi D.I Yogyakarta setiap tahun menambah
pemasangan WiFi Publik dibeberapa tempat, terutama di kawasan objek wisata. Dan
pusat-pusat sentra UMKM.
Pemasangan dan pengelolaan Wifi public
yang dilakukan oleh Pemrpov D.I Yogyakarta, sebanarnya layak untuk ditiru dan
dapat diterapkan juga di Jawa Barat.
Untuk itu, Komisi I DPRD Jabar akan mendorong Pemprov Jabar melalui
Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) untuk merancang dan menjalan
kerjasama dengan beberapa provider/ operator telekomunikasi, ujar politisi
Partai Gerindra Jabar ini.
Namun, kata legislator Jabar dari
Dapil Jabar 4 (Kabupaten Cianjur) ini, kalau dilihat dari geografis wilayah D.I Yogyakarta hanya
memiliki 5 kabupaten/ kota, sedangkan provinsi Jabar ada 27 Kabuapten/kota,
sehingga bila dibandingkan bidang pemanfaatan teknologi dan informasi Provinsi
Jawa Barat dengan DIY secara apple to apple tidak bisa disamaratakan.
Walaupun demikian, bukan berarti,
apa yang dapat dilakukan oleh di D.I Yogyakarta tidak dapat diterapkan di
Jabar. Untuk itu, kita dorong, pemprov
Jabar untuk memesang dan mengelola WiFi Gratis di pusat-pusat kermaian, di objek wisata dan di sentra UMKM.
Dengan adanya Wifi Gratis
(Publik), tentunya sangat mendukung para pelaku UMKM dalam memperomosikan hasil
produksinya, dan juga mempermuda masyarakat atau wisatawan untuk mengetahui
apa-apa saja yang di kawasan/ sentra industry UMKM di Jabar.
Provinsi Jawa Barat memiliki keindahan
alam yang luar bisa yang didukung dengan berbagai destinasi wisata dan hasil
unik souvenir/ cinderamata dan berbagai jenis makanan dan minumam hasil olahan
pelaku UMKM. Tentunya menjadi aya tarik bagi wisatawan datang ke Jawa Barat.
Kemudahan akses informasi (Wifi
Publik) tentunya sangat penting dalam mensosialiasikan atau mempromosikan berbagai
aktivitas dan program yang ada di Jabar, termasuk objek wisata dan hasil UMKM yang
menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke Jabar.
Agam juga mengakui bahwa,
sebarnya sudah ada beberapa Wifi Gratis yang telah dipasang dan dikelola oleh
Pemprov Jabar melalui Diskominfo. Namun, jumlah masih jauh dari maksinal.
Bahkan walaupun Wifi Gratis yang dipasang di ruang public di Jabar, terkadang
sinyal lemah alias lemot.
Contoh Wifi Gratis yang dipasang area
yang berbasis alam Taman Sribaduga Kabupaten Purwakarta, areanya luas tetapi
wifinya hanya satu titik itupun sinyalnya lemah, Sehingga kemanfaatanya kurang
masksimal.
Agam juga mengatakan, hasil study
banding ke D.I.Yogyakarta ini tentunya akan menjadi bahan raker kita dengan
Pemprov Jabar melalui Diskominfo, tandasnya, (adikarya/husein).