kegiatan Vaksinasi Massal di Bandung (foto:istimewa). |
Meningkatnya angka kasus covid-19
di Jabar, Pascalibur Lebaran tentunya tidak terlepas dari kurangnya kesadaran
masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan, bahkan tidak sedikit juga warga
melakukan mudik lebaran, walaupun sudah ada larangan dari pemerintah. Padahal larangan mudik merupakan sebagai
upaya pencegahan penyebaran covid-19.
“ Ketidak disiplinan dan kepatuhan
masyarakat dalam penerapan protocol kesehatan tentunya berdampat meningkatnya
masyarakat yang terpapar ovid-19. Bahkan, dibeberapa rumah sakit rujukan penanganan
covid-19 di Bandung Raya mengalami over load, termasuk juga tempat isolasi
mandiri (Isoman) juga terisi penuh. Hal ini menjadi kekhawatiran bagi kita
semua”,.
Demikian dikatakan Agam---
sapaan--- Mirza Agam Gumay saat dihubungi melalui telepon selulernya, Sabtu
(19/6-2021).
Dikatakan berdasarkan data dari Website
: https://pikobar.jabarprov.go.id,
hari ini, ada penambahan sebanyak 2.791
orang yang terkonfirmasi covid-19, sehingga totalnya menjadi 340.455 orang. Sementara
yang sedang menjalani isolasi/ dalam perawatan bertambah 1.450 orang sehingga menjadi 26.739 orang. Sedangkan yang sudah selesai menjalani
isolasi/ sembuh bertambah 1.292 orang sehingga total yang telah menjalani isolasi/
sembuh menjadi 309.184 orang.
Namun, data Pikobar Jabar
menyebutkan, dalam sepekan ini yang meninggal ada sebanyak 49 orang, jadi total
yang meninggal akibat terpapar covid-19 berjumlah 4.532 orang. Dengan demikian
melihat data dari Pikobar Jabar tersebut, tentunya harus menjadi perhatian kita
bersama, bahwa betapa pentingnya mematuhi dan disiplin dalam Protokol
kesehatan, ujar Agam, anggota Komisi I DPRD Jabar ini.
Agam juga mengatakan, agar
pendemi covid-19 tidak terus berkembang, pemerintah daerah bersama Tim Satgas
Penanganan Covid-19 Jabar bersama Kabupaten/kota telah dan terus berupaya untuk
menekan akan penyerabaran covid-19, dengan memperpanjang Pemberlakukan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat berbasis Mikro (PPKM Mikro), hingga akhir Juni
mendatang.
Vaksinasi massal di Gelora BAndung Lautan Api (GBLA) Bandung (foto:humas), |
Selain itu, kata Agam juga
mengatakan, masyarakat juga diminta untuk tidak menggelar hayatan yang dapat
menimbulkan kerumunan massal. Tempat hiburan dan objek wisata juga diberlakukan
pembatasan jam buka dan jumlah pengunjung.
Saat ditanya, apakah kalau sudah
di vaksinasi dosis dua sudah dapat terhindar dari serangan covid-19 ?... Menurut beberapa pakar kesehatan, bahwa orang
yang sudah disuntik/ vaksinasi dosis dua, masih ada kemungkinan terpapar
covid-19, ujar Agam.
Cepat lambatnya kekebalan komunal
tubuh seorang dalam mengenali virus Covid-19 setelah di vaksin, itu tergantung
kondisi fisiknya tubuhnya. Untuk itu,
kenapa kita di DPRD Jabar mendorong dan mendukung penuh agar dilakukan
vaksinasi massal, hal ini demi cepat terbentuknya herd immunity (kekebalan
kelompok), yang dapat membantu kita
menghadapi pandemi agar segera usai.
Vaksinasi massal di Gelora BAndung Lautan Api (GBLA) Bandung (foto:humas) |
Namun. selama cakupan vaksinasi
belum luas, kekebalan kelompok belum terbentuk, potensi penularan masih tinggi.
Karena itu,sekalipun telah dilakukan vaksinasi, masyarakat tetap harus mematuhi
dan menjalankan protokol kesehatan dengan menerapkan 5 M yaitu Memakai masker,
Menjaga jarak, dan Mencuci tangan pakai sabun, Menghindari kerumunan dan Mengurangi
pergerakan yang tidak perlu, tandasnya. (adikarya/husein).