Panen Jagung hasil Petani Milenial di Cianjur (foto:hmsbjb) |
Oleh sebab itu, Pemerintah
Provinsi Jawa Barat (Jabar) tengah menggenjot program Petani Milenial untuk
melakukan regenerasi tenaga kerja di sektor tersebut dengan membubuhkan inovasi
dan aplikasi teknologi. Hal ini sekaligus juga sejalan dengan upaya perwujudan
Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di masa pandemi Covid-19.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil
sebagai inisiator program mengatakan, pertanian merupakan sektor terbesar
ketiga penyumbang perputaran roda ekonomi Jabar. Tak terkecuali di masa pandemi
Covid-19, dimana data statistik menunjukan bahwa tiga kekuatan ekonomi yang
tahan banting ialah sektor pangan, kesehatan dan digital.
“Namun di saat yang sama, sektor
pertanian ditinggalkan oleh generasi milenial. Oleh karenanya program Petani
Milenial ingin mendorong anak-anak muda di Jabar untuk mulai mencintai desanya
lewat kegiatan bertani,” ungkapnya.
Sebagai mitra pendorong
pertumbuhan ekonomi Jabar dan nasional, bank bjb turut andil dalam mensukseskan
program Petani Milenial melalui sejumlah dukungan. Di antaranya adalah
menggelontorkan pendanaan dengan skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi para
petani, juga menghubungkan petani dengan para off taker yang berperan sebagai
standby buyer hasil panen petani.
Melalui KUR bank bjb, para petani
milenial dapat memperoleh akses permodalan usaha dengan bunga yang terjangkau
dan pembayaran kewajiban disesuaikan dengan siklus panen. Selain itu, lewat
program penyaluran hasil panen pada off taker, kesejahteraan petani juga dapat
meningkat.
“Dengan adanya kepastian pasar
dan akses permodalan, masalah klasik petani yang kerap terjebak pada system
Ijon dan tekanan harga dari tengkulak diharapkan dapat berkurang. Sehingga,
petani yang hidup di desa dapat memiliki penghasilan tak kalah besar dengan
mereka yang bekerja di kota,” ungkap Pemimpin Divisi Corporate Secretary bank
bjb Widi Hartoto.
Salah satu komoditas yang
dibudidayakan dalam program Petani Milenial adalah jagung. Komoditas ini
menjadi komoditas pertama yang ditanam oleh Petani Milenial.
Penanaman jagung salah satunya
dilakukan di lahan milik Pemerintah
Provinsi Jabar di daerah Cikadu, Cianjur, dengan lahan seluas empat hektar.
Setelah menempuh kurang lebih tiga bulan masa tanam, saat ini tanaman jagung
seluas dua hektar lahan telah siap dipanen.
Perusahaan CROWDE yang terlibat
sebagai off taker tak hanya menjadi penjamin pasar, namun juga berperan
memberikan pendampingan dan pembinaan kepada para petani, bekerjasama dengan
Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jabar. Hal tersebut dilakukan
agar hasil panen para petani memiliki kualitas yang baik dan sesuai dengan
kebutuhan pasar.Kebun Jagung petani milenial (foto:hmsbjb)
Sebagai bentuk syukur atas
keberhasilan panen perdana program Petani Milenial, Pemerintah Provinsi Jabar
Bersama bank bjb akan menghadiri simbolis prosesi panen di Cianjur. Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas
Tanaman Pangan dan Hortikultura Jabar Dadan Hidayat, Kepala Dinas Ketahanan
Pangan dan Peternakan Jabar Jafar Ismail, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan
Jabar Hermansyah, perwakilan Biro Perekonomian Jabar Maman Suherman, serta
Group Head Kredit Program Divisi Kredit UMKM bank bjb Firman.
"Saya menyambut baik panen
perdana petani jagung di Cianjur ini.
Semua sedang berproses dan perlahan akan menunjukan hasilnya,” ungkap
Ridwan Kamil.
Acara panen perdana tersebut diselenggarakan secara sederhana dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang ketat. Widi berharap, acara tersebut dapat menjadi momentum kesuksesan program petani milenial dan bangkitnya ekonomi berbasis pertanian di Jabar.
“bank bjb senantiasa berkomitmen
mendukung berbagai program peningkatan kesejahteraan masyarakat di Jabar dan
Indonesia, tak terkecuali Petani Milenial. Kami berharap, penyaluran KUR bagi
para petani dapat meningkatkan kesejahteraan baik kelompoknya maupun masyarakat
luas sejalan dengan program PEN,” ungkapnya. (*/red)