Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Syekh Esam A Abid Althagafi |
Duta Besar Esam Althagafi pada
kesempatan tersebut mengapresiasi dan berterimakasih kepada SMSI atas undangan
diskusi dan bincang-bincang yang di antaranya membahas tentang pelaksanaan
ibadah haji dan kerjasama Arab Saudi dengan Indonesia di bidang pendidikan.
“Sebuah kehormatan saya dapat
melihat Indonesia sebagai negara Muslim terbesar di dunia yang warganya
memiliki keinginan kuat dan ghiroh untuk bisa melaksanakan ibadah haji dan
umroh ke Tanah Suci,” katanya.
Ia mengemukakan, jumlah jamaah
haji dan umrah dari Indonesia setiap tahunnya merupakan jumlah yang terbesar
dan terbanyak dibanding jamaah haji dan umrah dari negara-negara lainnya.
Sebanyak 230 ribu jamaah haji
Indonesia dapat melaksanakan ibadah haji di tahun-tahun sebelumnya (sebelum
pandemi COVID-19), dan jamaah umrohnya pun merupakan yang terbanyak dibanding
jamaah dari negara-negara lain. Setiap tahunnya mencapai satu juta jamaah
umroh.
Menurut Dubes Esam Althagafi,
meskipun jumlahnya yang terbanyak, jamaah haji dari Indonesia pada umumnya
tertib dan berdisiplin saat melaksanakan ibadah haji, sehingga meringankan
tugas para petugas urusan haji Pemerintah Saudi, dan pelaksanaan ibadah haji
pun menjadi nyaman.
Selanjutnya Dubes Arab Saudi itu
mengatakan, pandemi COVID-19 tahun ini makin mengganas dibanding tahun
sebelumnya, sehingga Pemerintah Arab Saudi memutuskan tidak mengundang calon
jamaah haji dari luar Saudi.
Dikatakannya, keputusan
Pemerintah Indonesia untuk tidak memberangkatkan calon jamaah haji tahun ini merupakan
keputusan yang bijak untuk menghindari jumlah korban virus Corona, khususnya
ketika mereka melaksanakan ibadah haji.
Di sisi lain , keputusan Kerajaan
Arab Saudi untuk meniadakan jamaah haji dari negara manapun merupakan sebuah
keputusan dengan pertimbangan atau alasan keselamatan dan kesehatan jamaah
haji.
Ia juga menginformasikan, kini
setidaknya ada 50 sampai 60 ribu warga Arab Saudi yang ingin masuk ke Saudi,
dan pihak Kerajaan memperketat mereka untuk masuk ke negaranya itu. Mereka
tertahan tidak bisa masuk ke Arab Saudi dalam waktu satu sampai dua bulan
terkait masih adanya pandemi COVID-19.
Tapi Pemerintah Saudi, menurut
dia menjamin kebutuhan makanan dan keperluan mereka dengan biaya yang tidak
sedikit, sementara vaksinasi bagi warga Saudi sudah mencapai 50 persen. Di sisi
lain pandemi pun sangat berdampak bagi ekonomi Arab Saudi.
Beasiswa pendidikan
Diskusi dan bincang bersama Dubes Arab Saudi Syekh Esam A Abid Althagafi bersama pengurus SMSI Pusat secara virtual (foto:humas smsi ousat) |
Dalam sesi tanya-jawab,
Wartawan Senior Aat Surya Safaat yang juga Ketua Departemen Hubungan Luar
Negeri SMSI menyampaikan pertanyaan terkait hubungan dan kerjasama Arab Saudi
dengan Indonesia dalam bidang pendidikan.
Dubes Saudi menjawab bahwa
hubungan tersebut berjalan dengan baik, dimana Kerajaan Arab Saudi setiap
tahunnya menyediakan slot 500 beasiswa pendidikan yang ditawarkan untuk para
pelajar Indonesia yang ingin melanjutkan studi ke perguruan tinggi di sejumlah
kota di Arab Saudi seperti di Madinah dan Riyadh.
“Bukan untuk belajar syariah dan
Al-Quran saja, tapi kami membuka kesempatan bagi para pelajar Indonesia untuk
belajar kedokteran, artsitektur, teknik sipil dan lain-lain di berbagai
perguruan tinggi di Arab Saudi,” kata diplomat yang juga pernah menjadi Dubes
Arab Saudi untuk Norwegia, Brunei Darussalam, dan Argentina itu.
Ia menambahkan, Pemerintah Arab
Saudi juga telah mendirikan Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) di
Jakarta. Lembaga pendidikan yang sudah berusia hampir 40 tahun itu mengajarkan
Syairah Islam dan Bahasa Arab.
“Saya juga sudah mengunjungi
perguruan tinggi Islam di beberapa daerah di Indonesia. Kami terbuka untuk
kerjasama yang lebih luas di bidang pendidikan,” kata Esam Althagafi yang
mendapat amanah sebagai Dubes Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia sejak 13
Februari 2019 itu.
Acara diskusi dan bincang-bincang
virtual SMSI-Dubes Arab Saudi untuk Indonesia dengan moderator Ketua Bidang
Diklat SMSI Dr Retno Intani itu juga dihadiri oleh Ketua Umum SMSI Firdaus dan
Sekjen SMSI M. Nasir dan Ketua Bidang Luar Negeri SMSI Pusat Aat Surya Safaat. (rls/red)