M. Hasbullah Rahmat, anggota DPRD Jabar dari Fraksi PAN ( foto:husein)
BANDUNG, Faktabandungraya.com,--- Untuk meningkatkan
produksi pertanian tentunya harus
didukung dengan jaringan irigasi yang mamadai, sehingga air dapat mengaliri
persawahan atau lahan pertanian.
Selama masa pandemic covid-19,
seluruh sector kehidupan mengalami guncangan, terutama sector
perekonomian. Namun, ada sector yang
tetap bertahan yaitu pertanian. Karena
hingga kini Indonesia, khususnya di provinsi Jabar yang hingga kini masih mampu
memproduksi kebutuhan ketahanan pangan.
Kedepan kebutuhan ketahanan
pangan akan terus meningkat, untuk itu, dalam upaya meningkatkan ketahan pangan
maka harus didukung dengan jaringan irigasi yang baik dan lancar.
Menurut Anggota Komisi IV DPRD
Jabar M Hasbullah Rahmat, S.Pd, M.Hum, untuk mendukung keberhasilan sector pertanian,
tentunya jaringan irigasi harus bagus dan lancer. Untuk itulah, Komisi IV DPRD Jabar mendorong
pemerintah provinsi Jawa Barat memalui Dinas Sumber Daya Air (Dinas SDA) agar
dapat memelihara kondisi jaringan irigasi agar tetap bagus. Dan juga DPRD mendukung program irigasi
tuntas atau perbaikan irigasi, pada tahun anggaran 2021.
Untuk mendukung program irigasi
tuntas atau perbaikan irigasi, pada tahun anggaran 2021 ini telah dialokasikan
anggaran sebesar Rp. 15 M. Dengan anggaran sebesar Rp.15 M tersebut, tentunya
persoalan irigasi tidak dapat diselesaikan semua.
Hal ini mengingat, sejak
Feberuari hingga kini (pertengahan Maret)
hujan masih terus turun dibeberapa wilayah provinsi Jabar. Bahkan pada
akhir Februari lalu, sempat terjadi banjir bandang dibeberapa wilayah di Jabar
seperti banjir bandang, Subang, Karawang dan Bekasi serta terjadi longsor di
Sumedang, di Garut dan di Sukabumi.
Bencana alam ini tentunya telah merusak jaringan irigasi.
Demikian dikatakan, Hasbullah
Rahmat yang juga Ketua Badan Kehormatan
DPRD Jabar dari Fraksi PAN, saat dihubungi melalui telepon selulernya, (24/6-2021).
Dikatakan Hasbullah, beberapa
waktu lalu, Komisi IV melakukan kunjungan kerja ke beberapa kantor Unit
Pelayanan Teknis Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai (UPTD DPSDA
WS).
Berdasarkan hasil kunjungan kerja
dan berkoordinasi dengan pihak UPTD DPSDA WS Dinas SDA Jabar, diungkapkan bahwa
beberapa jaringan irigasi diwilayah UPTD DPSDA WS dalam kondisi rusak, baik rusak
ringan, sedang hingga berat.
“Nah, kerusakan jaringan irigasi
ini tentunya tidak boleh dibiarkan berlama-lama, harus segara ditangani. Karena
akan berdampak terhadap kepentingan para petani dalam mengelola lahan pertanian. Dan juga kalau
persawahan terjadi kekuarangan air saat musim tanam tentunya akan berdampak
terhadap hasil produksi pertanian”.
Lebih lanjut, Hasbullah
mengatakan, selain membahas masalah
jaringan irigasi, dalam pertemuan tersebut juga membahas tentang status gedung
UPTD DPSDA, yang ternyata masih ada yang mengontrak. Bukan milik aset pemprov
Jabar. Sehingga akan berdampak terhadap
kinerja kalangan pegawai di lingkungan UPTD DPSDA.
Ditambahkan Memo, keinginan pagu
anggaran untuk PSDA dalam hal ini agar TAPD lebih memprioritaskan untuk
pembangunan pengelolaan drainase. Namun, agar lebih komprehensif masing-masing
KCD/UPTD harus terus berkoordinasi dengan Bappeda dan TAPD agar ada pembahasan
lebih lanjut. Hal ini penting, agar anggarannya lebih efisien untuk pengelolaan
drainase dan perbaikan irigasi,” tandasnya. (adikarya/husein).