BATUBARA, Faktabandungraya.com,---
Untuk menjauhkan kalangan muda dari kecanduan game online dengan menjadikan
mereka generasi penghafal Al-Qur’an, Yayasan Rumah Tahfidz Ahlul Qur'an membuka
Rumah Tahfidz cabang baru khusus untuk santri ikhwan (putra) di Jalan
Pendidikan, Belakang Kantor Balai Desa Mesjid Lama, Kecamatan Talawi, Kabupaten
Batubara, Sumatera Utara. Suasana peresmian cabang baru Rumah Tahfidz Ahlul Quran - Batubara
Fahri Ramzi, Pembina Yayasan
Rumah Tahfidz Ahlul Qur'an saat kami wawancarai melalui akun Whatsapp-nya pada
Minggu (27/6/2021) mengatakan, “Alhamdulillah, ini cabang yang pertama kita
buat, resmi dibuka pada Jumat (25/6/2021).
Insya Allah, ke depannya kami
juga akan buka cabang pada beberapa daerah lainnya di Kabupaten Batubara.
Cabang yang baru kami resmikan tersebut khusus untuk putra, kami melayani
mondok bagi para santri yang ingin lebih intensif dalam mencapai target
hafalan.”
“Tujuan kami mendirikan Yayasan
Rumah Tahfidz Qur’an untuk membentuk kerjasama yang baik antara orang tua
dengan para guru, guna menjauhkan generasi muda dari kecanduan gadget, dan
mengurangi angka kriminalitas akibat dari mereka terlalu sering bermain game
online. Sasaran yang kami ingin capai adalah membuat satu wadah dengan
kapasitas yang lebih besar untuk mencetak generasi cinta Qur'an dan mewujudkan
Kampung Qur'ani,” kata Fahri Ramzi.
Seperti dijelaskan Fahri Ramzi,
sangat banyak anak-anak Batubara yang berkualitas untuk menjadi penghafal
Al-Qur'an. Dengan dibekali pendidikan Tahfidz Qur'an, mereka akan menjadi salah
satu orang istimewa bagi Allah, kelak ditempatkan di surga paling tinggi, jadi
orang yang arif di surga.
Menghormati orang yang menghafal Al-Quran seperti mengagungkan Allah, hati penghafal Al-Qur'an tidak disiksa, lebih berhak menjadi imam dalam salat, disayangi Rasulullah SAW, juga memberikan syafaat kepada keluarga. Penghafal Al Qur'an akan memakai mahkota kehormatan, orang tua dapat pahala khusus jika anaknya adalah seorang penghafal Al-Quran, bekal paling baik, menempati tingkatan tertinggi di surga, dan masih banyak lagi manfaat yang didapatkan bagi penghafal Al-Qur'an.
Yayasan Rumah Tahfidz Ahlul
Qur'an didirikan oleh Wardatus Saniah, S.Pd.I., lulusan Strata Satu di
Universitas Islam Negeri Medan (UIN Medan) dan menyelesaikan hafalan di Rumah
Tahfidz Darul Uswah – Medan. Saat didirikan pada 22 Oktober 2018, sekolah
tahfidz tersebut memiliki 15 santri, dan saat ini telah memiliki 533 santri.
Pusat Rumah Tahfidz Ahlul Qur'an berlokasi di Desa Indrayaman, Kecamatan
Talawi, Batubara.
Pendidikan di Rumah Tahfidz Ahlul
Qur'an sederajat dengan SD/SMP/SMA, 3 tahun lamanya program belajar diterapkan
pada setiap santri di rumah tahfidz tersebut, hingga berhasil menghafal 30 Juz
Al-Qur’an. Selain tahfidz, sekolah tersebut juga mengajarkan perbaikan bacaan
(makhorijul huruf), hadist pendek, dan doa-doa. Selain itu juga ada program
belajar tahsin, tilawah, qiraah, dan lainnya.
Sistem belajarnya pulang hari, sekali pertemuan 2 jam setiap harinya.
Sekolah tersebut buka pukul 9.00 - 23.00 WIB.Penandatangan peresmian cabang Rumah Tahfidz Ahlul Quran Batubara
Fahri Ramzi juga menjelaskan,
syarat untuk jadi santri di Rumah Tahfidz Ahlul Qur'an berusia 6 - 20 tahun
untuk laki-laki, dan 6 - 30 Tahun untuk perempuan, harus mempunyai keinginan
yang kuat, komitmen orang tua untuk pendampingan hafalan dan murojaah anak di
rumah, serta mematuhi aturan yang ditetapkan Yayasan tersebut.
Para guru (ustadz / ustadzah) di
Rumah Tahfidz Ahlul Qur'an memiliki berbagai macam latar belakang pendidikan,
ada yang lulusan dari Rumah Tahfidz Darul Uswah - Medan, Baitul Qur'an - Medan,
dan juga dari Rumah Tahfidz Ahlul Qur'an. Bagi para guru yang memiliki hafalan
cukup banyak ditempatkan mengajar di kelas iqra dan Al-Qur'an. Adapun nama para
guru di Rumah Tahfidz Ahlul Qur'an yaitu; Wardatus Saniah, Fahri Ramzi, Hafiz
Tanjung, Putri Wahyuni, Umi Atika Putri, Alfiyani Alti, Nurhasanah, Fatmawati,
Attia Maulida, Wahyuni, dan Aulia Hafifa.
“Alhamdulillah, kita sudah
mewisudakan 42 santri dengan kategori Wisuda Tahfidz 30 Juz untuk anak-anak
sederajat Sekolah Dasar (SD), agar memacu semangat mereka untuk lebih giat
menghafal Alqur'an. Dengan waktu yang sangat minim, 2 jam belajar setiap
harinya mereka bisa menyelesaikan hafalan 30 Juz dalam kurun waktu 2 - 3 bulan,
untuk anak-anak yang masih sangat kecil. Untuk tingkat remaja, sudah ada yang
hafal 18 Juz,” kata Fahri Ramzi.
Selain itu, Fahri Ramzi juga
mengatakan, ada banyak sekali pihak yang mendukung keberadaan Yayasan Rumah
Tahfidz Ahlul Qur'an, yaitu; Wakil Bupati Batu Bara, Kapolres Batu Bara,
Anggota DPRD Batu Bara, Tokoh Masyarakat Batu Bara, Tokoh Pemuda Batu Bara,
Ketua Batu Bara Bersaudara, para pengusaha yang ada di Kecamatan Tanjung Tiram
dan Kecamatan Talawi, Achik Roslan Design, Kreatifku Production, Owner Tiki
Bintang Jaya, Owner Raghib Jaya Aluminium, Sabar menanti Motor, JL Fara
Malaysia, Izal Pane Photography, Dian Percetakan, Adam Percetakan, Tengkulok
Pamulara Abah Hisyam, Hilwa Tenun Batu Bara, dan lainnya.Suasana peresmian cabang baru Rumah Tahfidz Ahlul Quran - Batubara
Fahri Ramzi mengatakan, “Saat ini
kami sangat kesulitan untuk dapat
menyejahterakan para guru kami. Biaya belajar yang kami pungut dari
setiap santri hanya dua ribu rupiah setiap harinya. Sehingga banyak calon
santri yang ingin mendaftar terpaksa harus kami tunda dahulu, karena sedikitnya
jumlah guru yang bisa kami sediakan.
Selain itu sarana dan fasilitas
yang masih banyak belum bisa kami penuhi, seperti; meja belajar, kipas angin,
rak buku, rak sepatu, papan tulis, karpet, mushaf Al Qur'an, dan lainnya.
Harapan kami ke depannya, semoga para guru kami dapat dibantu setiap bulannya
oleh Pemerintah, sehingga infaq dan biaya pendidikan dapat kami alokasikan
untuk pengembangan sekolah. Kami ingin Rumah Tahfidz Ahlul Qur'an kelak bisa
menjadi pondok pesantren, aamiin.”
“Kami mengharapkan kepedulian
yang lebih dari Pemerintah, agar segera terwujud Kampung Qur'ani, khususnya di
Kabupaten Batubara, dengan mencetak para penghafal Qur'an di setiap desanya.
Kepada masyarakat luas kami mengimbau, agar memasukkan anak-anaknya belajar di
Rumah Tahfidz maupun Rumah Qur'an, untuk belajar mengaji dan menghafal Qur'an,
demi membentuk akhlakul karimah mereka agar lebih baik lagi,” kata Fahri Ramzi.
(M.Fadhli/red).