BANDUNG, Pascalibur Lebaran dan
menjelang Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) tren kasus Covid-19 di Kota Bandung mengalami
peningkatan cukuf signifikan. Bahkan angka keterisian tempat tidur atau Bed
Occupancy Rate (BOR) terus bergerak di angka 90 persen mendekati 100 persen.Peserta Didik SMAN 8 Bandung , mengikuti uji coba pelaksanaan PTMT ( Foto:humas)
Menurut Ketua Harian Satgas Penanganan
Covid-19, Ema Sumarna, kini sejumlah rumah sakit tingkat keterisian tempat
tidur (BOR) sudah mulai penuh. Kita, akan pantau terus perkembangan beberapa
hari kedepan, apakah tren kasus covid-19 terus meningkat atau mulai turun.
Kalau terus meningkat, tentunya Satgas
akan merekomendasikan kepada Walikota
untuk mengkaji secara seksama atau bahkan menunda pelaksanaan PTMT. Jadi kalau
pun pilihannya nanti ditunda, itu perlu ada pemahaman. Ini masalah waktu. Kita
tidak mungkin memaksakan," kata Ema Sumarna disela peninjauan kesiapan
sekolah dalam pelaksanaan PTMT, di SMAN 8 Kota Bandung, Selasa (15/6-2021).
Kita semua tentunya tidak ingin
timbul klaster baru sekolah dan Jangan sampai nantinya malah saling
menyalahkan.
“Kondisi saat ini menjadi sesuatu
yang sangat ironis dan kontra-produktif jika PTMT akan dilaksanakan, tapi di
satu sisi Covid-19 sedang memuncak”, ujarnya.
Ema juga mengatakan, sebelumnya
Pemerintah Kota Bandung telah mengeluarkan Surat Edaran Wali Kota kepada
seluruh Rumah Sakit untuk menambah ketersediaan tempat tidur.
"Bahkan Sabtu malam lalu,
saya diperintahkan oleh wali kota untuk mendampingin gubernur berkunjung ke
RSHS dan RSKIA. Kita melihat Ruang Kemuning di RSHS dan lantai 8, 10, dan 11
RSKIA, sudah mendekati 100 persen," katanya.
"Sekarang kondisi sedang
menuju puncak. Ngeri kalau kembali seperti di Februari lalu, dampak dari Natal
dan Tahun Baru. Saat ini usai Idulfitri kenaikan mulai terjadi. Sebelumnya pas
Idulfitri, BOR di angka 56,83 sekarang sudah diatas 90," ungkapnya.
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna saat mamantau uji coba pelaksanaan PTMT (Foto:humas) |
"Tapi ini untuk 19 Juli. Mudah-mudahan, kedisiplinan masyarakat semakin meningkat. Kemampuan dari Tim Satgas di semua level naik, dari Kota, Kecamatan, Kelurahan itu maksimal. RT RW dengan Kampung Tangguh dan RW Siaganya juga maksimal," harapnya.
"Sehingga kesadaran
masyarakat akan tanggung jawab komunal melawan Covid-19 ini terbangun. Melawan
Covid-19 itu tidak bisa hanya mengandalkan Satgas, tapi yang paling utama ada
rasa kesadaran dan disiplin itu kunci dari semua," ucapnya.
Selain itu, Ema juga mengingatkan
kembali kepada pihak sekolah agar satgasnya berkoordinasi secara maksimal
dengan puskesmas dalam penanganan Covid-19 dalam pelaksanaan PTMT.
"Jika ditemukan ada kendala
atau terkonfirmasi, nanti yang akan merekomendasikan penanganan adalah tenaga
kesehatan. Termasuk terkait dengan rujukannya," katanya. (agg/sein).