BANDUNG, Faktabandungraya,cinm---
Kepala Dinas Tata Ruang (Distaru) Kota Bandung, Bambang Suhari menyatakan
pelayanan di TPU Cikadut tidak terhambat dengan adanya temuan praktek pungutan
liar (pungli). Proses pemakaman jenazah tetap berlangsung seperti biasanya.Kepala Distaru Kota Bandung, Bambang Suhari
“Pelayanan tetap berjalan dan itu memang
kewajiban kami melayani. Tadi sudah ada beberapa jenazah yang dimakamkan,” ucap
Bambang, Minggu, (11/7- 2021).
Bambang menegaskan, sesuai dengan
regulasi Pemkot Bandung, TPU Cikadut khusus untuk pemakaman jenazah Covid-19
asal Kota Bandung. Seluruh warga yang meninggal dengan riwayat kasus Covid-19
dimakamkan tanpa memandang latar belakang.
TPU Cikadut menjadi bagian dari
fasilitas penanganan Covid-19 yang sepenuhnya ditanggung oleh Pemkot Bandung.
Sehingga proses pemakaman jenazah gratis.
“Tidak ada niat dari Pemerintah
Kota Bandung untuk membeda-bedakan. Semua kami fasilitasi dan dijamin tanpa
membeda-bedakan. Dan tidak boleh ada pungutan apapun,” tegasnya.
Bambang tak memungkiri, petugas
di lapangan kerap kewalahan. Sebab, dalam satu hari jenazah yang datang untuk
dimakamkan di TPU Cikadut cukup banyak.
Untuk itu, Bambang juga memohon
kepada ahli waris untuk bisa bersabar apabila proses pemakaman di TPU Cikadut
memakan waktu cukup lama. Mengingat pemakaman harus antre.
“Dengan intensitas paparan
Covid-19 semakin meningkat di Kota Bandung, petugas kami bahkan pernah
menangani sampai 65 (jenazah per hari),” ungkapnya.
Guna menyiasati peningkatan ini,
Distaru Kota Bandung bahkan mendatangkan petugas dari TPU lain.
“Kita sudah mendata SDM dari TPU
lain untuk diperbantukan. Sudah dikonsolidasikan dengan kepala TPU di Kota
Bandung untuk mengirimkan tenaga bantuan,” katanya.
Sedangkan terkait oknum petugas
yang melakukan pungli, Bambang memastikan telah memberhentikannya. Kemudian
diproses lebih lanjut oleh pihak kepolisian.
“Saya hari ini memerintahkan kepala UPT untuk
mnemberhentikan oknum yang bersangkutan. Karena sudah ada bukti kuat dan
otentik yang bersangkutan menerima uang, meskipun konon kabarnya dikembalikan,”
tuturnya. (asp/red).