Para personal grup band CRID. (Dok. Istimewa) |
Pipit Fitriansyah, Vokalis CRID
saat diwawancarai pada Kamis (15/7/2021) mengatakan, “Lagu Honocoroko
mengangkat kepribadian Ajisaka. Dalam mitologi Jawa, sosok Ajisaka merupakan
bentuk kesetiaan para abdi dalam mengemban janji dan melaksanakan amanah, walau
nyawa mereka sebagai taruhannya. Ironinya, di kehidupan sekarang ini kesetiaan
terhadap tatanan dan aturan sebagai kesepakatan bersama yang seharusnya
dijalankan dalam hidup bermasyarakat malah dilanggar. Sebagai contoh kecilnya
saja, bagaimana sulitnya menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan
Covid-19 di masa pandemi ini, karena masih ada orang yang tidak percaya pandemi
sedang melanda dunia,” kata Pipit Fitriansyah.
Pipit Fitriansyah juga
mengatakan, kasus korupsi yang masih banyak ditemukan merupakan bentuk
pengkhianatan. Dalam kehidupan beragama kesetiaan ini berarti takwa, yaitu
menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya yang harus dilaksanakan
sampai tutup usia. Lagu Honocoroko menginspirasi dan memberi motivasi tentang
itu semua. Hikmahnya untuk menyadarkan kita bahwa kesetiaan itu harus dipunyai
oleh masing-masing individu sebagai jati diri, untuk mewujudkan Indonesia
Tangguh Indonesia Tumbuh.
Selain itu, Pipit Fitriansyah
mengatakan, lagu Honocoroko ia tulis bersama Amir Roez, terinspirasi dari video
Soeharto (Presiden RI ke-2) yang menjelaskan makna dan filosofi dari Honocoroko
yang begitu luar biasa, tapi seakan sudah dilupakan oleh generasi saat ini,
khususnya pada generasi muda. Seperti keluhan pada anak-anak Sekolah Dasar,
mereka tidak menyukai mata pelajaran bahasa daerah yang di dalamnya ada materi
huruf Jawa, Honocoroko.
“CRID merilis lagu Honocoroko
sebagai upaya untuk menjaga, melestarikan budaya di era Revolusi Industry 4.0
(RI 4.0). Melalui lagu Honocoroko kami berpesan, mari kita bumikan kembali
nilai-nilai budaya sebagai jati diri bangsa di era milenial ini, dengan
menyebarkan nilai-nilai kesetiaan sejati seperti yang dimiliki Ajisaka. Lagu
Honocoroko adalah lagu yang mempunyai jiwa dan nafas ‘Indonesia Banget’. CRID
akan mengumandangkan nilai-nilai budaya lewat karya-karya lagu yang menjadi
ciri khasnya,” kata Pipit Fitriansyah.
Tentang benang merah CRID dalam
berkarya, Pipit Fitriansyah mengatakan bersesuaian dengan visi misi CRID itu
sendiri, ‘Born and Reborn Classic Rock Menembus Batas RI 4.0’. CRID optimis
genre musik classic rock akan lahir dan terlahir kembali di era RI 4.0. CRID
akan lahir dan terlahir kembali berjuang untuk menembus batas RI 4.0, dengan
digitalisasi sebagai alat perjuangan dalam proses mengenalkan diri.
Lebih lanjut Pipit Fitriansyah
mengatakan, CRID melalui karya-karya lagunya ingin ikut serta dalam pelestarian
nilai-nilai budaya dan kesejarahan, dengan mengangkat cerita rakyat, legenda,
sejarah budaya di setiap daerah yang mempunyai nilai-nilai edukasi dan filosofi
hidup, juga bentuk-bentuk kearifan lokal yang saat ini masih tetap terjaga di
beberapa daerah, sebagai bentuk penyampaian pesan untuk kembali ke alam (tidak
merusak alam), serta mengenalkan tempat-tempat peninggalan bersejarah (situs)
yang bisa memberikan rasa kebanggaan pada kejayaan peradaban di masa lalu,
untuk menunjang program pariwisata dari Pemerintah dalam menyejahterakan
masyakaratnya.
“Honocoroko adalah lagu ke dua
yang dirilis CRID, mas Anto Baret jadi pengisi narasi dan additional vokalnya,
sengaja featuring beliau karena mas Anto Baret adalah seniman dan musisi yang
sangat mengerti filosofi Honocoroko yang memiliki 20 huruf, agar lagu ini
semakin bermakna dan berjiwa,” kata Pipit Fitriansyah.
Para personal grup band CRID. (Dok. Istimewa) |
CRID terbentuk berawal dari pertemuan Pipit Fitriansyah dengan Amir Roez dalam event A Tribute to Deep Purple by B-Purple feat Amir Roez yang digelar pada 23 Juni 2018 di Kota Malang, dan event Deep Purple Night by B-Purple feat Amir Roez, Toto Tewel, Bangkit Sanjaya, Trison Roxx, dan Masri AP yang digelar pada 9 Februari 2019 di Musro Club - Hotel Borobudur, Jakarta. Dari dua kali pertemuan mereka tersebut, dan karena mutasinya Pipit Fitriansyah (Vokalis B-Purple) berkantor dari Surabaya ke Jakarta, melahirkan pembicaraan untuk membentuk CRID (Classic Rock In Djakarta), hingga akhirnya terbentuk. Single pertama CRID berjudul Mimpi, dirilis pada 7 Agustus 2019 di Hard Rock Cafe - Jakarta.
Pada kesempatan yang sama, Amir
Roez, Vokalis CRID mengatakan, konsep dasar aransemen musik lagu Honocoroko
adalah rock, dengan sentuhan progresif rock dan etnik, digarap mengikuti melodi
dan makna pada lirik lagu tersebut.
Amir Roez menjelaskan, nama CRID
dimaknai sebagai sebuah grup band dengan beberapa personal yang berdomisili di
‘Djakarta’, para personalnya tersebut selama ini sama-sama mencintai musik classic rock, dengan konsisten
mereka memainkan genre musik tersebut hingga saat ini, dalam eksistensi mereka
sebagai ‘Pejuang Classic Rock’.
“Filosofi CRID itu sendiri adalah
dedikasi dan kesetiaan, serta idealisme terhadap sebuah genre musik yang kami
mainkan selama ini. Kami meyakini karya-karya lagu CRID akan memberi warna
tersendiri, salah satunya lagu Honocoroko,” kata Amir Roez.
Lebih lanjut Amir Roez
mengatakan, karena kondisi PPKM Darurat saat ini maka proses pembuatan video
klip lagu Honocoroko untuk sementara ditunda. Rencananya, CRID akan grand
launching lagu Honocoroko di Jawa Tengah dan di Hard Rock Cafe – Jakarta. CRID
menargetkan videoklip lagu Honocoroko akan tayang perdana di YouTube pada bulan
Agustus atau paling lambatnya September 2021.
“Audio lagu Honocoroko sudah
dirilis CRID pada (29/6/2021) di digital music stores, seperti; Spotify, Joox,
Deezer, iTunes, Apple Music, Amazon Music, dan lainnya,” kata Amir Roez. (M
Fadhli/red).
Lagu Honocoroko dari CRID feat.
Anto Baret ada di link berikut ini:
Spotify: https://open.spotify.com/track/0SxzIeBz4d5Jcogtg29xwz?si=b86795da70804c37
YouTube: https://youtu.be/0CV_3-OA_i0