BANDUNG, Faktabandungraya.com,---
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengimbau masyarakat Jabar yang sedang
menjalani isolasi mandiri (isoman) untuk tidak berlomba-lomba menstok tabung
oksigen.Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat memberikan keterangan pers secara daring dari
Gedung Pakuan, Kota Bandung, ( foto:humas).
"Kita dahulukan kepada rumah
sakit yang menurut kajian dokter dia perlu menggunakan tabung oksigen. Kalau
yang isoman berasumsi sendiri untuk cadangan dan lain-lain, nanti menimbulkan
kewalahan suplai untuk rumah sakit yang lebih darurat," ucap Kang Emil
--sapaan Ridwan Kamil.
Menurut Kang Emil, saat ini,
Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar fokus memperbaiki manajemen distribusi
oksigen ke rumah sakit-rumah sakit di Jabar. Sebab, ada daerah yang mengalami
defisit, tapi ada daerah yang surplus oksigen.
Pemda Provinsi Jabar pun sudah
menginstruksikan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jasa Sarana untuk menyusun
manajemen suplai oksigen bagi rumah sakit-rumah sakit di Jabar.
"Neraca antardaerah sedang
kami perbaiki. Jadi secara provinsi memadai, tapi kalau ada satu daerah yang
mengalami kekurangan, kita ambil dari daerah yang punya keluangan suplai
oksigen," katanya.
"Sudah kami tugaskan BUMD di
Jabar, yaitu Jasa Sarana sebagai tim yang melakukan manajemen suplai dari
oksigen untuk seluruh rumah sakit-rumah sakit di Jabar. Sehingga kami punya
data, daerah mana yang kelebihan, daerah mana yang kekurangan, kita bisa
subsidi silang melalui manajemen seperti ini," imbuhnya.
Berdasarkan data Kementerian
Kesehatan (Kemenkes) RI per 30 Juni 2021, ketersediaan oksigen rumah sakit di
20 daerah di Jabar mencapai 108.455.132 liter. Sedangkan kebutuhan oksigen
sekitar 103.937.438 liter. Sehingga Jabar surplus 4.517.694 liter oksigen.
Adapun daerah yang mengalami
kekurangan ketersediaan oksigen, yakni Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung
Barat, Kabupaten Bogor, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Garut, Kota Bandung, Kota
Bogor, dan Kota Tasikmalaya. (hms/sein).