Drs.H. Daddy Rohanady anggota DPRD Jabar dari Fraksi Gerindra (foto:dok.husein) |
CIREBON, Faktabandungraya.com,--- Selama pelaksanaan PPKM Darurat, Satgas Penanganan Covid-19 Kota Cirebon yang diperkuat oleh aparat Kepolisian dan TNI, menutup akses masuk Kota Cirebon 24 jam pada akhir pekan dan Shalat Jumat juga di tiadakan. Hal ini berkaitan dengan kondisi pandemi di Kota Udang yang korbannya terus melesat.
Menurut Anggota DPRD Jawa Barat
Drs.H.Daddy Rohanady, sejak pascalibur Lebaran hingga kini, tren peningkatan
kasus covid-19 di Kota Cirebon terus meningkat.
Bahkan dapat dikatakan Kota Cirebon Merah Parah.
“ Berdasarkan data, bahwa kondisi
Kota Cirebon sampai dengan hari Minggu, 11 Juli 2021 yang terkonfirmasi sudah
mencapai 8.242 orang dan yang meninggal sebanyak 313 orang. Bahkan, yang sangat mengkhawatirkan sekali rekor
jumlah terkonfirmasi positif ada di Kelurahan Karyamulya Kecamatan Kesambi,
yakni 1.153 orang”. Kata Daddy Rohanady
saat dihubungi melalui telepon selulernya, Minggu (11/7-2021).
Dikatakan, bahwa dari total rapid
tes yang dilakukan sebanyak 9.566 ditemukan hasil reaktif 117. Sementara itu,
dari total tes PCR yang dilakukan sebanyak 38.571 ditemukan 8.242 terkonfirmasi
positif.
Data tersebut dilihat dari segi
jenis kelamin yang terpapar sebanyak 3.800 orang (47,25%) laki-laki dan 4.442
orang (52,75%) perempuan. Kalau dilihat dari perbandingan berdasarkan jenis
kelamin, penduduk Kota Cirebonn memang hampir seimbang. Dengan demikian,
perbedaan jumlah terpaparnya pun tidak terpaut jauh.
Namun, jika melihat jumlah
terpapar dengan klusternya, tampaknya ini lebih masuk akal karena inilah 3
kluster yang paling dominan: rumah tangga
67,02%, unkluster 8,68%, dan perkantoran 7,57%, ungkapnya.
Sedangkan jika dilihat dari segi
usia, tampaknya memang usia produktif yang logikanya lebih banyak melakukan
aktivitaslah yang lebih banyak terpapar. Empat kelompok usia kerja yang
rata-rata menyumbangkan angka sekitar 1.400-an. Angka di kelompok usia tersebut
sangat besar, yakni usia 20-29 tahun 1.446 orang, 30-39 tahun 1.400 orang,
40-49 tahun 1.443 orang, dan 50-59 tahun 1.377 orang.
Lebih lanjut Daddy dari daerah pemilihan Kab/Kota Cirebon-Kab Indramayu ini juga
mengatakan, untuk usia anak-anak di bawah 5 tahun ada yang terpapar, tetapi
relatif sedikit, yakni 304 orang. Angka ini memang berada di bawah 6-19 tahun
yang jumlah terpaparnya mencapai 1.155 orang. Bisa dimaklumi karena dalam
kelompok usia ini termasuk anak-anak remaja yang bisa jadi mobilitasnya masih
cukup tinggi.
Bandingkan dengan mereka yang berusia
di 60 tahun ke atas. Pada kelompok usia 60-69 tahun ditemukan 797 kasus
positif, sedangkan pada usia 70-79 tahun 271, dan pada kelompok usia di atas 80
tahun terkonfirmasi 49 kasus positif.
"Entah karena faktor apa
sampai-sampai Kelurahan Karyamulya Kecamatan Kesambi yang memegang rekor
tertinggi. Padahal, jumlah penduduk di Kecamatan Harjamukti hampir dua kali
lipatnya. Namun, tetap saja dengan kondisi seperti itu Kota Cirebon menjadi
'merah parah'. Semoga pandemi cepat berlalu," pungkas Wakil Ketua Fraksi
Gerindra DPRD Jabar ini. (sein).