Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Yorisa Sativa, membenarkan bahwa kondisi ruangan IGD terutama khusus Covid-19 RSUD Ujungberung sudah penuh, (foto:hms)
BANDUNG, Faktabandungraya.com,---
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ujungberung –Kota Bandung merupakan salah satu
RS rujukan untuk penanganan pasien terkonfirmasi Covid-19. Namun, beberapa hari ini RSUD Ujungberung
sempat kewalahan menerima pasien covid-19. Sehingga, ruangan IGD dan tingkat
keterisian tempat tidur ( BOR) penuh.
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Yorisa Sativa, membenarkan bahwa kondisi ruangan IGD terutama khusus Covid-19 sudah
penuh, maka manajemen RSUD Ujungberung terpaksa menutup sementara pelayanan IGD
khusus civud-19.
Selain penutupan sementara IGD
khusus pelayanan Covid-19, pihak RSUD Ujungberung beberapa hari ini mengalami
keterbatasan tenaga kesehatan dan juga Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat
keterisian tempat tidur yang tinggi, kata Yorisa Sativa di Bandung, Jum’at
(2/7-2021).
Namun, Yorisa menambahkan, bahwa pembatasan
layanan untuk sementara waktu ini hanya berlaku khusus Covid-19 saja. Hal ini
sebagai upaya untuk mengendalikan penyebaran dan menjaga sistem kesehatan agar
tidak sampai tumbang.
“Pelayanan di RSUD Ujungberung
tidak menutup semua tetapi hanya membatasi pelayanan untuk melindungi pasien
dan petugas,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan, saat ini
Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga kesehatan tak luput dari paparan Covid-19. Tenaga Kesehatan di RSUD Ujungberung-pun
jumlahnya saat ini menjadi terbatas karena banyak yang terpapar Covid-19.
Yorisa tidak bisa memungkiri jika
kasus Covid-19 di Kota Bandung tengah meningkat tajam. Sebagai dampaknya, Bed
Occupancy Rate (BOR) di Kota Bandung per hari Jumat, 2 Juli 2021 berada di
angka 90,93 persen. Meskipun dari jumlah
tersebut, setengahnya diisi oleh pasien Covid-19 dari luar Kota Bandung.
“Saat ini pelayanan Covid-19
memang sedang meningkat. Itu terkait juga dengan tingginya keterisian tempat
tidur perawatan di 29 RS rujukan Covid-19 di Kota Bandung,” ungkapnya.
Lebih lanjut Yorisa mengatakan, pelayanan
IGD khusus Covid-19 di RSUD Ujungberung akan segera dibuka kembali apabila
kondisi pasien sudah menurun dan SDM tenaga kesehatan kembali bertambah.
“Bila situasi berangsur mereda
pelayanan akan normal kembali,” cetusnya.
Meski begitu, Yorisa menyatakan,
untuk pelayanan lain yang non-Covid-19 tetap buka seperti biasa. Terlebih
menyangkut kegawatdaruratan yang memerlukan penanganan medis secepatnya.
“Karena yang hectic-nya adalah
pelayanan Covid-19. Seperti ruangan, kebutuhan ventilator dan lain-lain. Non-covid
tetap harus terlayani. Apalagi gawat darurat,” ungkapnya.
Di tengah suasana pandemi ini,
Yorisa mengimbau kepada masyarakat untuk memanfaatkan teknologi informasi guna
mengakses pelayanan secara daring.
“Pasien bisa mengakses pelayanan
online di setiap faskes baik puskesmas atau rumah sakit untuk mendapatkan
edukasi pelayanan kesehatan,” katanya. (asp/sein).