BANDUNG, Faktabandungraya.com,---
Anggota Komisi IV DPRD Jabar, H. Memo
Hermawan mengatakan, setiap kali hujan turun, apalagi dengan intensitas tinggi
dan lama, warga Kecamatan Setu dan Cibitung Kabupaten Bekasi, selalu was-was
dan penuh waspada, khawatir akan terjadi banjir dari luapan Kali Sadang.Anggota Komisi IV DPRD Jabar, H. Memo Hermawan (foto:ist)
Sering meluapnya Kali Sadang
-Bekasi, tentunya tidak terlepas dari tumpukan sampah-sampah dan terjadi
pendangkalan Kali Sadang sendiri.
Mensikapi sering meluapnya Kali
Sadang di Bekasi, menurut Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat H. Memo
Hermawan mengatakan, salah satu solusinya yaitu harus segera dibangun BKT (Banjir
Kanal Timur).
Kali Sadang yang membentang dan
melintas ke beberapa wilayah di Kabupaten/kota Bekasi, terutama di wilayah
Kecamatan Setu dan Cibitung, sebenarnya telah dibuatkan tanggul-tanggul sebagai
upaya menekan agar air Kali Sadang , agar tidak meluap kejalan dan masuk ke
perumahan warga. Namun, nyatanya air Kali Sadang saja merembes menembus
tanggul-tanggul.
“ Jadi selama belum dibangun BKT,
banjir di wilayah Bekasi pasti akan terjadi,” kata Kang Memo--- sapaan--- H.
Memo Hermawan saat dihubungi melalui telepon selulernya, Sabtu ( 17/ 7-2021).
Dikatakan kang Memo, usulan pembuatan BKT
untuk atasi banjir dikecamatan Cibitung, sudah pernah disampaikan ke DPRD Jabar
dan sudah pernah dibahas dengan OPD terkait, namun, hingga kini belum dapat direalisasikan.
DPRD Jabar melalui Komisi IV
dalam rapat dengan mitra kerja Dinas Sumber Daya Air (SDA), sudah kita
sampaikan kondisi Kali Sadang yang menjadi penyebab utama banjir di wilayah
Bekasi. Namun, entah kenapa, hingga kini
belum juga direaliasikan, ujar politisi senior PDIP Jabar ini.
Lebih lanjut Kang Memo
mengatakan, sampah menjadi penyebab terhambat dan tersumbatnya kelancaran air Kali
Sadang mengalir.
Sebenarnya di Kabupaten Bakasi, sudah
ada contoh Bank Sampah di Perumahan Bekasi Regency II Desa Wanasari yang sudah
4 tahun berjalan. Kecamatan Cibitung membutuhkan bantuan Pemprop Jabar untuk menyediakan
incenerator mini.
Kecamatan ini bisa dijadikan
pilot projek untuk penanganan sampah oleh masyarakat. Dengan demikian, sebagian
sampah bisa ditangani di hulu agar tidak semuanya harus ke TPA atau TPPAS
Regional.
Selain itu, penyediaan incinerator
mini merpakan salah satu upaya agar masyarakat tidak lagi membuang sampah
sembarang , apalagi sampah langsung dibuang ke Kali Sadang.
Setiap hari ada puluhan Ton
Sampah yang diangkut ke TPS dan TPA, yang mayoritas berasal dari sampah rumah tangga.
Untuk itu, agar sampah rumah tangga ini tidak apalagi dibuang sembarangan, sangat
dibutuhkan keberadaan incinerator mini.
Bahkan yang tidak kali
pentingnya, ya memberikan edukasi kepada masyarakat, bahwa membuang sampah
sembangan menjadi penyebab tersumbatnya saluran air. Disinilah perlu adanya
kesadaran masyarakat bahwa sampah yang dibuang ke kali dapat menyumbat aliran
kali, sehingga pada saat hujan sering terjadi banjir, tandasnya. (adikarya/husein).