BANDUNG, Faktabandungraya.com,--- Sebaran pandemi covid-19 begitu cepat dan belum menunjukan akan melandai, disisi lain tingkat kepatuhan dan disiplin masyakarat terhadap protokol kesehatan juga masih rendah. Hal ini terbukti, selama pemberlakuan PPKM Darurat masih cukup banyak masyarakat yang terjaring razia, Bahkan mobilitas masyarakat yang diharapkan akan turun 30 persen, kini baru tercapai 17 persen.
Menurut
anggota DPRD Jabar Drs.H.Daddy Rohanady, untuk menekan angka sebaran pandemi covid-19,
pemerintah dan Satgas Penanganan Covid-19 butuh langkah cepat.
"Ketika
pandemi terus menyebar, bahkan banyak tenaga kesehatan ikut terpapar,
dibutuhkan langkah penanggulangan secepatnya.", kata Daddy Rohanady kepada
faktabandungraya.com saat dihubungi melalui telepon selulernya, terkait perkembangan
terakhir situasi pandemi covid-19 pada Rabu (15/07/2021).
Kasus
harian virus corona-19 secara nasional memang sangat mengkhawatirkan. Betapa
tidak, hingga Selasa (13/07/2021) tercatat sebanyak 47.899 kasus baru yang
terkonfirmasi. Jumlah tersebut memecahkan rekor sebagai kasus harian tertinggi
semenjak pandemi. Dengan tambahan ini, total kasus hingga saat ini mencapai
2.615.529 kasus.
Sementara
itu, total 2.139.601 orang telah sembuh dari covid-19. Sementara itu, kasus
kematian tercatat turun menjadi 864 dari sehari sebelumnya 891 orang. Secara
keseluruhan, sebanyak 68.219 orang meninggal akibat covid-19.
Daddy
juga mengatakan, melihat perkembangan pada minggu pertama Juli 2021, pada 1
Juli tercatat ada penambahan 24.836 kasus baru covid-19 dalam 24 jam.
Selanjutnya, jumlah kasus baru kembali mencapai rekor setelah bertambah 25.830
pada 2 Juli. Lalu pada 3 Juli jumlah kasus baru kembali mencatatkan angka
tertinggi, yakni bertambah sebanyak 27.913.
Pada 5
Juli rekor kembali tercatat setelah ada penambahan 29.745 kasus. Berikutnya
pada 6 Juli rekor kembali tercatat dengan penambahan sebanyak 31.189 kasus. Itu
data di tingkat nasional.
Lebih
lanjut politisi Gerindra Jabar ini mengatakan, di Jawa Barat Jabar secara total
terkonfirmasi positif 459.949 orang dengan kasus baru sebanyak 7.842, total
yang meninggal 6.616 dengan kasus baru sebanyak 175.
Baik di
tingkat nasional, provinsi, maupun kabupaten/kota, semua menunjukkan angka yang
mengkhawatirkan. Coba simak perkembangan terkini yang ada di Kabupaten Cirebon.
Total warga yang terpapar di Kabupaten Cirebon adalah 3.583. Dari 40 kecamatan
yang ada, 35 tergolong zona merah.
Inilah
tiga kecamatan dengan jumlah terkonfirmasi terbanyak, yakni Kecamatan Sumber
270, Talun 255, dan Plumbon 167, ujar anggota Komisi IV DPRD Jabar dari dapil Kab/kota Cirebon-Kan Indramayu ini.
Dengan
jumlah terpapar yang terus bertambah, perlu diambil langkah-langkah
penanggulangan secepatnya. Beberapa daerah sudah menambah ruang rawat khusus
untuk pasien covid-19. Ada yang menggunakan sekolah karena proses pembelajaran
tidak memungkinkan untuk tatap muka. Ada yang menggunakan tenda. Bahkan, ada
pula yang menggunakan kontainer. Itu semua tergantung pada pilihan rumah sakit
dan wilayah masing-masing.
Langkah-langkah
tersebut dilakukan karena naiknya secara pesat jumlah masyarakat yang terpapar
covid-19.
"Masalahnya
kemudian bukan hanya pada ketersediaan ruangan. Banyak dampak ikutan yang harus
dipenuhi, semisal obat-obatan, APD, dan oksigen beserta tabungnya yang
belakangan ini ramai diperbincangkan," terang Daddy.
Ada hal
yang tidak kalah penting, yakni ketersediaan tenaga kesehatan (nakes). Mereka
telah bekerja siang dan malam menghadapi pandemi selama setahun lebih. Padahal,
mereka juga manusia. Bisa jadi mereka kelelahan sehingga tingkat imunnya
menurun.
Lalu,
para nakes banyak pula yang terpapar, bahkan tidak sedikit yang meninggal
dunia. Akhirnya, tidak mengherankan jika cukup banyak IGD rumah sakit yang
menolak pasien baru karena pasien yang ada saja belum tertangani secara
optimal.
"Terlepas
dari pro dan kontra soal kebijakan yang diambil dalam penanganan pandemi, fakta
di lapangan masih banyak warga yang meninggal dunia. Lahan yang disediakan
beberapa daerah untuk tempat pemakaman umum menunjukkan hal itu. Butuh langkah
cepat untuk menanggulanginya, tapi tetap harus sabar," pungkas Wakil Ketua Fraksi Gerindra DPRD ini. (daro/sein).