BANDUNG, Faktabandungraya.com,---
Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) intens berkoordinasi
dengan Polda Jabar untuk mengawal dan mengawasi pendistribusian oksigen dari produsen sampai
ke rumah sakit. Hal itu bertujuan agar pasokan oksigen ke rumah sakit berjalan
optimal.Asda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Jabar Taufiq Budi Santoso (foto:hms)
Asisten Daerah (Asda) Bidang
Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jabar Taufiq
Budi Santoso mengatakan, sampai saat ini, tidak ada indikasi penimbunan
oksigen. Kelangkaan oksigen murni karena permintaan yang melonjak.
Selain itu, kata Taufiq,
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sudah menginstruksikan
TNI/Polri untuk melakukan pengamanan oksigen maupun obat-obatan.
"Kerja sama dengan Polda
Jabar sudah dilaksanakan. Salah satunya mengawal pendistribusian dari produsen
ke rumah sakit, sehingga distribusi dipastikan aman sampai ke rumah
sakit," kata Taufiq, Selasa (6/7/2021).
"Untuk penimbunan, sudah
jelas sekali instruksi Kemenko Marvest agar Kepolisian dan TNI melakukan
pengamanan komoditas obat-obatan dan oksigen," imbuhnya.
Menurut Taufiq, posko oksigen di
level provinsi sudah beroperasi sejak 1 Juli 2021. Sedangkan, posko oksigen di
tingkat kabupaten/kota di Jabar masih dalam tahap pembentukan.
"Sejak 1 Juli kemarin sudah
beroperasi di tingkat Provinsi, sementara di 27 kabupaten/kota sedang dibentuk
dan secepatnya akan beroperasi juga" ucapnya.
Pemda Provinsi Jabar
berkolaborasi dengan Kementerian BUMN dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk
memenuhi kebutuhan oksigen di rumah sakit. Pemda Provinsi Jabar juga mendapat
dukungan dari PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang,
dan Pertamina.
"Posko oksigen Jabar
difasilitasi BUMD Jabar. PT Jasa Sarana sedang berupaya menambah tabung oksigen
baru untuk kebutuhan rumah sakit. Upaya-upaya lain adalah membantu
pendistribusian oksigen dari tempat pengisian ke rumah sakit dan
sebaliknya," kata Taufiq. (hms/red)