CIREBON,Faktabandungraya.com, -
Pembanguan Proyek peningkatan jalan di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, nampaknya
menuai kritik tajam dari elemen masyarakat, kegiatan tersebut yang dianggarkan
Pemerintah Pusat menghabiskan anggaran, sebesar Rp10,7 Miliar rupiah diduga
keras dalam pelaksanaanya asal-asalan dan terindikasi kuat adanya dugaan
korupsi.kontarkator sedang mengerjakan jalan penghubung antara Kec. Kaliwedi dan Kec Susukan
(foto:mansur)
Hasil pantauan
Faktabandungraya.com di lapangan, peningkatan ruas jalan yang menghubungkan dua
wilayah Kecamatan Kaliwedi dan Kecamat Susukan diduga tidak sesuai rencana
anggaran belanja (RAB) dan ada dugaan pengurangan volume material. Hal itu bisa
dilihat dari ketebalan aspal (hotmik-red) yang berbeda-beda.
Sejumlah titik terlihat lebih
tebal dan seperti sudah ditandai untuk dipersiapkan pengambilan sampel Kordill
yang akan diuji ke laboratorium. Modus ini biasanya dilakukan per-diameter
25-50 meter untuk ketebalannya untuk menutupi volume sesuai kekurangan
ketebalan (pencurian volume).
Proyek peningkatan jalan
sepanjang 4100 meter dan lebar 4 meter ini juga tidak dilengkapi sistem
drainase yang memadai. Hanya beberapa titik saja yang dibuat saluran drainase
dan tanggul penahan tanah.Plang proyek pengerjaan jalan (foto:masnur)
Pembangunan yang diduga tidak sesuai bestek ini dapat mengakibatkan jalan
tidak awet karena saat musim hujan datang sebagian ruas jalan terendam dan
tergerus banjir. Seperti titik jalan di pusat kecamatan Kaliwedi dimana sisi
kanan dan kiri jalan terdapat trotoar sementara pelaksana proyek tidak
membangun saluran drainase.
"Percuma saja kalau saluran
drainasenya tidak diperbaiki, jalan cepat rusak lagi," ujar Rikki Gunawan,
warga Kaliwedi Kidul Kecamatan Kaliwedi, pada, Selasa 06/07/21, seraya
menjelaskan kalau datang hujan ruas jalan tersebut berubah seperti saluran air,
tandasnya@ MOCH MANSUR