Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Tingkat Kesenjangan Digital Rural-Urban Di Jabar Cukup Tinggi

Minggu, 25 Juli 2021 | 21:31 WIB Last Updated 2021-07-25T14:31:46Z
Klik

Anggota Komisi I DPRD Jabar, H.Mirza Agam Gumay  (foto:dok.ist)

BANDUNG, Faktabandungraya.com,--- Kemajuan teknologi digital belum semuanya dapat dimikmati oleh masyarakat, terutama di tingkat pedesaan. Khusus di Provinsi Jabar yang memiliki 5.800 lebih desa.  Desa-desa di Jabar ada yang sudah sebagai desa kawasan urban da nada juga yang masih kawasan rural.

Menurut Anggota Komisi I DPRD Jabar, H.Mirza Agam Gumay, SM.Hk berdasarkan data dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Jabar bahwa dari 5.800 lebih desa di Jabar , sebanyak  1175 desa di Jabar adalah kawasan Desa Wisata, dan 3192 desa di Jabar memiliki produk unggulan. 

Masih berdasarkan data dari Dinas PMD Jabar,  bahwa masih ada 17 desa yang bahkan tidak terjangkau sinyal seluler, 69 belum tersentuh jaringan internet, 269 desa hanya memiliki sinyal 2G, dan 2644 desa baru terjangkau jaringan 3G.

Dari data yang disampaikan Dinas PMK Jabar kepada Komisi I DPRD Jabar, Agam---sapaan--- Mirza Agam Gumay, menilai bahwa ternyata masih terjadi kesenjangan antara daerah urban dan  rural.  Untuk itu, Komisi I DPRD Jabar mendorong Pemerintah Provinsi Jabar untuk menambah dan meningkatkan jaringan internet dan menambah titik-titik spot Wireless Fidelity (WiFi) khususnya di tempat pelayanan publik.

Penambahan dan peningkatan jaringan internet termasuk menambah titik spot WiFi, terutama di pedesaan yang kawasannya masih Rural, sangat penting, agar masyarakat dapat dengan mudah mengakses berbagai informasi khususnya yang berkaitan dengan program Pemprov Jabar, kata Agam saat dihubungi melalui telepn selulernya, Minggu (25 7-2021).

Dikatakan dengan, adanya jaringan internet sampai ke pedalaman desa, selain masyarakat pedesaan dapat mengakses informasi yang diluncurkan oleh pemerintah, tentunya masyarakat desa juga dapat memanfaatkan internet untuk  menggali dan  mempromosikan potensi  desa yang dimiliki.

Jadi diharapkan kedepan, tidak lagi terjadi kesenjangan antara daerah urban dan Rural, ujar politisi Gerindra Jabar ini.  

Lebih lanjut Agam mengatakan, selama Pandemi Covid-19 masih ada, tentunya keberadaan jaringan internet atau WiFi Gratis sangat dibutuhkan sekali dalam mendukung kelancaran dan kesuksesan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Harus kita akui bahwa, sejak diterapkannya pembalajaran jarak jauh/ daring, tidak sedikit para orang tua siswa mengeluh susahnya mengikuti PJJ/ Daring.  Baik itu menyangkut sinyal jaringan seluler yang tidak stabil, keterbatasan kuota.

Jadi itulah kenapa Komisi I DPRD Jabar  yang memiliki sub bidang garapan Telematika mendorong Pemprov Jabar untuk menambah fasilitas WiFi Gratis di tempat fasilitas public, atau di area sekolah.  Dengan adanya WiFi Gratis, masyarakat terutama orang tua siswa tidak perlu khawatir lagi  akan kehabisan kuota.

Melalui program WiFi Gratis di berbagai tempat pelayanan publik sangat membantu masyarakat untuk mengetahui program-program yang telah dilakukan maupun akan dilakukan oleh pemerintah provinsi Jabar , termasuk juga sangat mendukung kelancaran PJJ/Daring bagi para pelajar.  Sehingga slogan “ Jabar Juara Lahir Bathin “, insya Allah tercapai, tandasnya. (adikarya.husein).

 

×
Berita Terbaru Update