Anggota Komisi I DPRD Jabar, H.Mirza Agam Gumay (foto:dok.ist)
BANDUNG, Faktabandungraya.com,--- Kemajuan teknologi digital belum semuanya dapat dimikmati oleh masyarakat, terutama di tingkat pedesaan. Khusus di Provinsi Jabar yang memiliki 5.800 lebih desa. Desa-desa di Jabar ada yang sudah sebagai desa kawasan urban da nada juga yang masih kawasan rural.
Menurut Anggota Komisi I DPRD
Jabar, H.Mirza Agam Gumay, SM.Hk berdasarkan data dari Dinas Pemberdayaan
Masyarakat Desa (PMD) Jabar bahwa dari 5.800 lebih desa di Jabar , sebanyak 1175 desa di Jabar adalah kawasan Desa Wisata,
dan 3192 desa di Jabar memiliki produk unggulan.
Masih berdasarkan data dari Dinas
PMD Jabar, bahwa masih ada 17 desa yang
bahkan tidak terjangkau sinyal seluler, 69 belum tersentuh jaringan internet,
269 desa hanya memiliki sinyal 2G, dan 2644 desa baru terjangkau jaringan 3G.
Dari data yang disampaikan Dinas
PMK Jabar kepada Komisi I DPRD Jabar, Agam---sapaan--- Mirza Agam Gumay, menilai
bahwa ternyata masih terjadi kesenjangan antara daerah urban dan rural.
Untuk itu, Komisi I DPRD Jabar mendorong Pemerintah Provinsi Jabar untuk
menambah dan meningkatkan jaringan internet dan menambah titik-titik spot
Wireless Fidelity (WiFi) khususnya di tempat pelayanan publik.
Penambahan dan peningkatan jaringan
internet termasuk menambah titik spot WiFi, terutama di pedesaan yang kawasannya
masih Rural, sangat penting, agar masyarakat dapat dengan mudah mengakses
berbagai informasi khususnya yang berkaitan dengan program Pemprov Jabar, kata
Agam saat dihubungi melalui telepn selulernya, Minggu (25 7-2021).
Dikatakan dengan, adanya jaringan
internet sampai ke pedalaman desa, selain masyarakat pedesaan dapat mengakses
informasi yang diluncurkan oleh pemerintah, tentunya masyarakat desa juga dapat
memanfaatkan internet untuk menggali
dan mempromosikan potensi desa yang dimiliki.
Jadi diharapkan kedepan, tidak lagi
terjadi kesenjangan antara daerah urban dan Rural, ujar politisi Gerindra Jabar
ini.
Lebih lanjut Agam mengatakan,
selama Pandemi Covid-19 masih ada, tentunya keberadaan jaringan internet atau
WiFi Gratis sangat dibutuhkan sekali dalam mendukung kelancaran dan kesuksesan peserta
didik dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Harus kita akui bahwa, sejak
diterapkannya pembalajaran jarak jauh/ daring, tidak sedikit para orang tua
siswa mengeluh susahnya mengikuti PJJ/ Daring.
Baik itu menyangkut sinyal jaringan seluler yang tidak stabil,
keterbatasan kuota.
Jadi itulah kenapa Komisi I DPRD
Jabar yang memiliki sub bidang garapan Telematika
mendorong Pemprov Jabar untuk menambah fasilitas WiFi Gratis di tempat
fasilitas public, atau di area sekolah.
Dengan adanya WiFi Gratis, masyarakat terutama orang tua siswa tidak
perlu khawatir lagi akan kehabisan
kuota.
Melalui program WiFi Gratis di
berbagai tempat pelayanan publik sangat membantu masyarakat untuk mengetahui
program-program yang telah dilakukan maupun akan dilakukan oleh pemerintah
provinsi Jabar , termasuk juga sangat mendukung kelancaran PJJ/Daring bagi para
pelajar. Sehingga slogan “ Jabar Juara
Lahir Bathin “, insya Allah tercapai, tandasnya. (adikarya.husein).