Drs.H. Daddy Rohanady dalam kegitan Kunjungan Kerja dan pemberian bantuan dlm kegiatan Reses III 2020-2021 ( foto:dok.ist)
CIREBON, Faktabandungraya.com,---
Desa Cirebon Girang yang terletak di wilayah Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon,
sudah cukup lama dikenal sebagai desa religi.
Hal ini, karena di Desa Cirebon Girang banyak tempat yang kerap
dikunjungi wisatawan, misalnya Patilasan Sunan Gunung Djati, Makam Sunan Gunung
Djati dan Masjid Agung Sang Cipta Rasa.
Menurut anggota DPRD Jabar H.Daddy
Rohanady dari daerah pemilahan Kab/kota Cirebon- Kab Indramayu ini, di Desa
Cirebon Girang selain terdapat Patilasan dan Makam Sunan Gunung Djati dan
Masjid Agung, ternyata, masih banyak tempat wisata religi lainnya yang juga
"layak jual".
Semisal makam Keramat Talun
Pangeran Cakrabuana Mbah Kuwu Sangkan. Makam tersebut terdapat di Desa Cirebon
Girang Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon.
"Cirebon Girang layak
menjadi kandidat Desa Wisata di Kabupaten Cirebon," ujar Wakil Ketua
Fraksi Gerindra DPRD Provinsi Jawa Barat Daddy Rohanady melalui telefon
genggamnya di sela-sela resesnya pada Senin (09/08/2021). Hal itu berkaitan dengan
banyaknya pengunjung dari berbagai daerah yang melakukan wisata religi ke makam
tersebut.
Obyek wisata religi ini
berlokasi di Desa Cirebon Girang, Kecamatan Talun, Cirebon.
Tempat ini dianggap sebagai situs berdirinya Cirebon dan Babad
Penyebaran Islam di Cirebon.
Mbah Kuwu Sangkan sering disebut
sebagai penyebar Islam di Tanah Cirebon. Selain itu, Mbah Kuwu Sangkan
dianggap sebagai raja pertama Cirebon. Beliau merupakan pewaris mahkota
Prabu Siliwangi. Kemudian beliau datang dan menaklukkan Cirebon.
Berkaitan dengan penyusunan perda
di Provinsi Jawa Barat, tepat rasanya jika Desa Cirebon Girang dijadikan
sebagai salah satu kandidat utama untuk menjadi desa wisata yang dimasukkan
dalam perda tersebut. Raperda tentang desa wisata memang sedang dibahas di DPRD
Provinsi Jabar.
Daddy menyatakan bahwa usulan
tersebut disampaikan secara langsung oleh Kuwu Cirebon Girang. Selain itu,
Daddy juga bertemu dengan tokoh masyarakat dan anggota DPRD Kabupaten Cirebon.
"Selain itu, mereka meminta
bantuan Pemprov untuk penataan tempat parkir dan perbaikan jalan menuju lokasi
makam yang masih kurang mantap," ujar anggota DPRD dari daerah pemilihan
Cirebon-Indramayu tersebut.Daddy Rohanady menyerahkan bantuan kepada Kuwu ( foto:dok.ist)
Masih menurut Daddy, selain
masalah desa wisata, ada beberapa aspirasi masyarakat yang disampaikan.
Masyarakat juga meminta penyediaan ambulance untuk mengantar jenazah karena
banyaknya warga yang meninggal dan harus diantar ke tempat jauh. Kebutuhan itu
menjadi begitu menguat karena masyarakat tak kuat membayar biaya sewa ambulance
akibat pandemi yang berkepanjangan. Padahal load ambulance di rumah sakit juga
tidak kurang padatnya.
Usulan lainnya berkaitan dengan
perbaikan jalan kabupaten, yakni Jalan Ir. Soekarno. Selain itu, ada beberapa
ruas jalan desa yang rusak dan butuh bantuan perbaikan. Usulan lainnya
berkaitan dengan bantuan perbaikan rutilahu yang jumlahnya masih cukup banyak.
Ada pula permintaan sambungan listrik gratis dan bantuan penerangan jalan umum
(PJU) di beberapa lokasi.
"Pak Kades menyampaikan juga
bahwa sedimentasi embung Sarwadadi sudah cukup mengkhawatirkan. Itu butuh
penanganan serius. Ini berkaitan dengan ketersediaan air untuk sawah-sawah
masyarakat. Semoga pandemi cepat berakhir sehingga pekerjaan infrastruktur
vital tidak lagi terkena refocusing," pungkas Daddy. (daro/sein)