Penyerahan sayuran dari dishut Jabar untuk pakan Satwa Kebun Binatang ( foto:hms) |
Menurut Kepala Dinas Kehutanan
Provinsi Jawa Barat Epi Kustiawan, bantuan pakan adalah bentuk kepedulian
pemerintah kepada satwa di tengah pandemi COVID-19. Di belakang satwa – satwa
ini ada manusia (baca: tenaga kerja) yang mengandalkan pendapatannya dari
bekerja di obyek wisata ini.
“Bantuan yang kita berikan berupa
wortel 60 kilogram, waluh 350 kilogram, pakcoy 300 kilogram, sosin 400
kilogram, bonteng 250 kilogram, kangkung dan kacang panjang 10 kilogram,” kata
Epi, saat dihubungi Kamis (5/8/2021).
Menurut Epi, sayuran yang
didonasikan bagi satwa di Kebun Binatang Bandung dibeli dari hasil panen para
petani di Kabupaten Sukabumi yang kesulitan menjual hasil panen akibat daya
beli masyarakat menurun.
“Pada masa PPKM banyak masyarakat
yang terdampak termasuk para petani di Kabupaten Sukabumi. Hasil panennya
dibagikan secara gratis kepada masyarakat dan sebagian dibuang karena tidak ada
yang membeli dan sulit menjual ke pasar,” ucapnya.
Epi berharap pola win win
solution dapat ditiru donatur, perusahaan, komunitas, maupun masyarakat untuk
menghidupi satwa, tidak sebatas herbivora tapi karnivora.
“Kami berharap ini sumbangan awal
dari kami. Selama masa pandemi ini kita bukan hanya memperhatikan manusia tapi
juga satwa-satwa yang juga merupakan ciptaan Tuhan," ujarnya.Sayur-sayuran dari Dishut Jabar untuk pakan Satwa Kebun Binatang Bandung ( foto:humas)
Sementara itu, Marketing
Communication Bazoga Sulhan Syafi'i, mengapresiasi donasi yang telah diberikan
Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat kepada Bazoga berupa sayur-sayuran bagi
pakan satwa.
“Alhamdulillah kita banyak
donasi, salah satunya dari Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, juga dari
Suparrmarket Yogya setiap hari,” tuturnya.
Sulhan berharap, bantuan pakan
ini bisa memenuhi kebutuhan pakan hewan herbivora yang ada di Bazoga untuk
beberapa hari kedepan selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
(PPKM).
“Selama PPKM, kita tutup bagi
pengunjung sehingga tidak ada pemasukan dan ini diperlukan untuk biaya
operasional, salah satunya untuk memenuhi pakan satwa,” pungkasnya.(hms/sein).