BANDUNG, Faktabandungraya.com,--Sejak
pandemi Covid-19 dan mulai diterapkannya PSBB Proporsional yang dilanjutkan
dengan PPKM Darurat dan kini PPKM Level 4 diperpanjang hingga 9 Agustus
mendatang, sector Kepariwisataan di Kota Bandung mengalami kelesuan yang luar
biasa. Hal ini seiring dengan lemahnya denyut perekonomian dan mengikuti
instruksi pemerintah.Kepala Bidang Kepariwisataan Disbudpar Kota Bandung, Edward Parlindungan,
pada acara Bandung Menjawab secara virtual, Selasa (3/8- 2021).
Menurut Kepala Bidang
Kepariwisataan Disbudpar Kota Bandung, Edward Parlindungan, sejak
diberlakukannya PSBB Proporsional hingga PPKM Level 4 diperpanjang sampai 9
Agustus 2021, mendatang , seluruh tempat wisata dan tempat hiburan di kota
Bandung sudah tidak beroperasional, hal ini mengikuti instuksi pemerintah.
“Mereka sudah tidak beroperasi. Apalagi tempat
wisata dan tempat hiburan sudah tidak beroperasi sejak 17 Juni 2021,” kata
Edward pada acara Bandung Menjawab secara virtual, Selasa (3/8- 2021).
Ia mencontohkan, Kebun Binatang
Bandung merupakan tempat wisata yang terdampak.
Namun, Disbudpar Kota Bandung
selalu berupaya mencari solusi yang terbaik dengan terus berkomunikasi ke
berbagai pihak.
“Selama ini kita terus berkomunikasi
dengan beberapa donatur dan berusaha menggugah
masyarakat untuk bisa membantu kebun binatang melangsungkan
kehidupannya,” imbuhnya.
Di samping itu, Edward
mengungkapkan, tingkat keterisian kamar di hotel yang ada di Kota Bandung saat
ini masih di bawah 10 persen.
Hal ini mengindikasi terjadi
penurunan angka wisatawan yang datang ke Bandung.Kepala Bidang Kepariwisataan Disbudpar Kota Bandung, Edward Parlindungan,
pada acara Bandung Menjawab secara virtual, Selasa (3/8- 2021).
“Jelas ini sudah jauh dari
kondisi kita tahun lalu, pada Juni, Juli, dan Agustus 2020,” ujarnya.
“Tapi kalau sekarang memang dari
bulan Juni bisa dilihat bahwa keterisian hotel di bawah 10 persen dan beberapa
tempat di tujuan wisata ditutup. Jelas memang wisatawan tidak bisa hadir ke
Kota Bandung,” imbuhnya.
Maka itu, Disbudpar meminta para
pelaku ekonomi untuk bersabar dan menahan diri. Karena sejatinya PPKM untuk
kepentingan dan keselematan bersama.
“Kalau kasus Covid-19 terus
meningkat ini akan semakin memperburuk perekonomian. Tapi kalau kita sudah
semakin baik levelnya, aktivitas kita akan sedikit dilonggarkan. Beberapa
kegiatan bisa direlaksasi sehingga bisa menghidupkan kembali perekonomian,”
ujarnya.
“Mari kita sama-sama menyikapi
kondisi ini dengan seksama agar kita bisa lebih baik lagi ke depan,” ajaknya.
(wil/sein).