BANDUNG, Faktabandungraya.com,-- Melihat
pandemi Covid-19 yang tidak bisa diatasi oleh pemerintah saja, melainkan harus
dengan kebersamaan seluruh elemen, sejumlah masyarakat memprakarsai
"Gerakan Bandung Merdeka Dari Covid-19".Prof. Dr Asep Warlan Yusuf, pemrakarsa GErakan Bandung Merdeka Dari Covid-19 (foto:ist)
Salah satu pemrakarsa Gerakan
Bandung Merdeka Dari Covid-19, Prof. Dr Asep Warlan Yusuf mengatakan, gerakan
ini sebagai upaya dari, oleh, dan untuk masyarakat dalam kaitan penanganan
Covid-19, khususnya di Kota Bandung.
"Kami dari masyarakat,
akademisi, kelompok aktivis, ingin berbuat sesuatu, tidak saling menyalahkan,
tidak terlalu takut tapi waspada, membangun upaya, ikhtiar (dalam penanganan
covid-19)," katanya saat konferensi pers secara virtual, Selasa (10 / 08- 2021).
"Kami coba upayakan
pendayagunaan dari cara berfikir masyarakat ini agar lebih produktif mencari
jalan lebih cepat atau solusi kita bebas dari Covid-19 ini," katanya.
Dari hal tersebut, ia mengaku
akhirnya terbentuk kelompok pemrakarsa atau inisiator yang akan menjadi
pendorong, memfasilitasi, menginspirasi, mengajak semua pihak, menjembatani
antar kepentingan untuk bisa bergerak di tingkat masyarakat.
"Ini adalah gerakan dari,
kepada, dan untuk masyarakat dengan ada koordinasi, komunikasi, bersinergi juga
dengan Pemerintah," katanya.
Landasan filosofisnya, Bandung
itu tercatat sebagai kota bersejarah. Kota perjuangan mulai dari Bandung Lautan
Api untuk mempertahankan kemerdekaan, ada juga Konferensi Asia Afrika yang
memotivasi banyak negara untuk merdeka.
"Dari hal-hal yang sifatnya
perjuangan itu, Bandung juga harusnya berbuat. Kebetulan ini bersamaan dengan
merayakan hari kemerdekaan Indonesia, proklamasi 17 Agustus mewarnai semangat
dan nilai-nilai ini," lanjutnya.
Sedangkan hal yang menjadi
landasan sosiologisnya, masyarakat harus terikat oleh sesuatu yang dikelola.
Teorinya ada yang dikelola dengan "commit and control" atau atur dan
awasi yang sifatnya top down, tetapi ada juga yang sifatnya ketaatan dan
kesukarelaan warga.
"Kesukarelaan warga ini cirinya
adalah bertanggung jawab dengan apa yang diterima dan membangun solidaritas
antar sesama. Dua faktor ini yang kita coba galang di Kota Bandung, didalam
upaya bebas dari Covid-19 ini," katanya.
"Kemudian para inisiator,
pemrakarsa ini berpikir membuat semacam gerakan dengan sesuatu yang bisa
mengajak semua komponen dan elemen masyarakat. Semua yang bisa kita
dayagunakan. Akhirnya kami membuat deklarasi yang taglinenya itu gerakan
kebersamaan," lanjutnya.
Kedua, penyelenggaraan sebuah
event, yakni Doa Bersama Mengetuk Pintu Langit pada 13 Agustus 2021 yang
menghadirkan tausiyah dari ulama atau tokoh agama, beserta ormas Islam untuk
berdoa bersama, serta kegiatan konser amal secara virtual pada 17 Agustus 2021
untuk menggalang dana yang digunakan berbagi, menghadirkan seniman dan
budayawan.
Sementara itu, Pemrakarsa
lainnya, Taufikurahman mengatakan, kegiatan Doa Bersama juga berkaitan dengan
memperingati tahun baru hijriah, doa bersama akan digelar secara virtual pada
Jumat 13 Agustus 2021.
Ulama dan tokoh yang hadir yakni
Prof KH Miftah Faridl, KH Athian Ali, KH Abdullah Gymnastiar, Ust Budi
Prayitno, dan Ust Hanan Attaki, beserta ormas Islam yang hadir memberikan
tausiyah atau nasehat untuk membangun optimisme.
"Keterkaitannya kita memperingati tahun baru hijriah yang jatuh hari ini. Kita akan doa bersama, waktunya bada ashar, waktu yang sangat baik diijabah, ada semangat satu muharram, agar doa semakin sungguh-sungguh, khusyu," katanya.
Pada kesempatan yang sama,
Inisiator lainnya, Apipudin mengatakan, konser amal yang digelar 17 Agustus
2021 akan menghadirkan seniman dan budayawan, bahkan ada pelukis yang akan
melakukan lelang lukisannya.
"Artisnya ada Doel Sumbang,
Yukie ex Pas Band, Isyana, dan masih banyak lagi. Di sini artinya tidak diberi
honor karena mereka sukarela. Ada barang-barang yang akan dilelang, hasilnya
untuk dibagikan kepada masyarakat," katanya.
"Di sela konser, akan ada
launching logo dan hashtag Hari Jadi Kota Bandung yang ke 211 dari Disbudpar.
Ada juga lagu tema dari Gerakan Bandung Merdeka dari Covid-19 dan diharapkan
bisa diputar di seluruh radio di Kota Bandung," ucapnya.(*/red).