Wali Kota Bandung Oded M Danial bersama Wakil Wali Kota Yana Mulyana menggunting pita saat peresmian Galeri Salapak di jalan Ir.Djuanda No 10 Bandung, Minggu (12/09/2021), (foto: humaspemkot Bandung) |
Untuk memudahkan masyarakat dalam mencari produksi pelaku UMKM, Wali kota Bandung Oded M Danial telah meresmikan Galeri Salapak yang terletak di jalan Ir.Djuanda No10 Bandung, Minggu (12/09/2021).
Galeri Salapak yang diresmikan tersebut merupakan akronim dari Sarana Layanan Pemasaran UMKM, dengan harapan kehadiran Galeri Salapak ini dapat membangkitkan kembali kinerja usaha UMKM Kota Bandumg di masa new normal.
“Alhamdulillah dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi di Kota Bandung, Dinas UMKM Kota Bandung di bawah pimpinan Pak Atet Dedi Handiman dan jajaran membuat terobosan-terobosan dengan membuka Salapak,” ucap Oded.
Keberadaan Salapak ini cukup menarik karena Salapak dilaksanakan dengan konsep kolaborasi antar pihak yang sangat luar biasa dengan perusahaan-perusahaan yang ada di kota Bandung dan ujung tombaknya adalah koperasi,” terangnya.
Oded berharap kedepan Galeri Salapak bisa hadir di berbagai penjuru Kota Bandung. Sehingga peningkatan perekonomian UMKM di Kota Bandung bisa merata.
“Di Bandung bagian timur kita akan upayakan membuatnya. Di bagian barat juga ada, insyaallah,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Atet Dedi Handiman mengatakan penyediaan Salapak ini menjadi prioritas dalam program pemulihan ekonomi di Kota Bandung.
“Layanan dan sarana yang ada di Salapak ini berupa galeri produk unggulan UMKM, co-working space, konsultasi bisnis dan pendampingan usaha, serta business matching antara pelaku usaha mikro dengan pelaku usaha kecil dan menengah,” kata Atet.
Wali kota Bandung Oded M Danial memberi produk UMKM saat peresmian Galeri Salapak di Jln Ir.Djuanda No 10 Bandung, Minggu (12/01/2021), ( Foto :humas). |
Ia menjelaskan, sebanyak 80 pelaku usaha mikro dengan 90 produk yang telah bergabung di Galeri Salapak. Mulai dari fesyen, kerajinan, hingga kuliner.
Produk-produk tersebut, sambung Atet telah melalui tahapan kurasi yang dilakukan oleh 15 pendamping yang merupakan pelaku UMKM yang sudah berpengalaman.
Atet memastikan, pihaknya berkomitmen untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak baik pemerintah maupun swasta terkait pemenuhan fasilitasi yang dibutuhkan oleh para pelaku UMKM.
“Untuk fasilitasi permodalan kami menggandeng Bank BJB untuk UMKM yang sudah lebih maju. Sedangkan dengan Pegadaian untuk pelaku UMKM yang masih pemula. Selain itu dengan PT. Pos Indonesia terkait armada pengiriman barang,” jelasnya.
“Akan ada fasilitasi terkait perizinan halal kemudian HAKI tentunya itu perlu kolaborasi dengan dinas OPD tekait seperti Disgadin, Disbudpar,” tuturnya. (wil/sen).