Desa Wisata Wahana Alam PArung terletak di Desa Gurentang Kac. Ageung Kab Tasikmalaya (foto:humas)
Kab.TASIKMALAYA,
Faktabandungraya.com,-- Komisi I DPRD Jawa Barat mengapresiasi BUMDes yang
telah mampu membangun dan mengelola desa wisata Wahana Alam Parung yang
berlokasi di Desa Guranteng, Kecamatan Pager Ageung, Kabupaten Tasikmalaya.
Menurut anggota Komisi I DPRD
Jabar, H.Mirza Agam Gumay, keberhasilan BUMDes dalam mengelola dan mengembangkan
desa wisata Wahana Alam Parung yang berlokasi di Desa Guranteng, tentunya
berkat sinergitas dan kontribusi dari pemilik modal lokal, aparatur Desa
Guranteng serta warga di sekitar lokasi objek wisata Wahana Alam Parung.
“ Konsep dan pola pengelolaan
Desa Wisata di Desa Guranteng oleh pihak BUMDes yang bersinergi dan
terintegritas, sangat baik dan patut dicontoh oleh desa lain yang juga memiliki
potensi alam”, kata Agam –sapaan—Mirza Agam Gumay saat ditelepon melalui
telepon selulernya, Jum’at (12/11/2021).
Dikatakan, sewaktu Komisi I DPRD
Jabar melakukan kunjungan kerja ke Desa Guranteng, untuk melihat langsung
kondisi Wisata Wahana Alam Parung, di Kabupaten Tasikmalaya, kemarin, Kamis
(11/11/2021).
Disana kita melihat, keindahan
alam desa wisata yang dikelola BUMDes sungguh luar biasa dan memang layak untuk
dikembangkan menjadi objek wisata. Hanya saja ada beberapa persoalan
diantaranya infrastruktur jalan desa atau akses menuju lokasi desa wisata.
“Karena itulah pemerintah daerah perlu hadir untuk mencarikan solug dibawah pembinaan BUMDes juga telah memiliki berbagai produk unggulan yang menjadi komoditas perekonomian masyarakat sekitar yakni berupa olahan susu sapi, coklat dan gula merah perlu legalisasi dan sertifikat dari Badan Pengawasan Obat Dan Makanan (BPOM).
Namun, kedepannya, memang perlu
dorongan dari pemerintah daerah khususnya DPMD kabupaten untuk membantu
mewujudkan kesejahteraan pelaku usaha. Hal itu untuk mengantisipasi lonjakan
pengunjung usai pandemi dinyatakan berakhir, ujar legislator Jabar dari Dapil Jabar
4 Kabupaten Cianjur ini.
Lebih lanjut Agam mengatakan, kawasan
Desa Guranteng sebagai penghasil gula merah perlu dukungan dan kontribusi dari
berbagai pihak agar menjadi bagian dari desa wisata serta bersinergi dengan
pemangku kepentingan, sehingga antara satu sama lain mulai dari pemasaran desa
wisata ini terkoneksi dengan desa lainnya untuk saling melengkapi dan mengisi
destinasi wisata.
“Perlu koneksi dan komitmen yang
jelas antaradesa agar tidak terjadi kecemburuan social, desa lainnya harus
bersama-sama mendukung agar terwujudnya desa wisata yang berkuntribusi terhadap
kesejahteraan masyarakatnya,” katanya.
Dikatakan, menurut Kepala Desa Guranteng, Endang Bahrum kepada Komisi I menyebutkan, keberadaan BUMDes Wahana Alam Parung merupakan kontribusi dari pemilik modal dan masyarakat untuk kemajuan desa, dalam hal ini, pelaku usaha berkomitmen untuk bersama-sama memajukan desa melalui usaha yang dijalankan untuk kepentingan desa.
Pimpinan dan Anggota Komisi I DPRD Jabar saat kunker ke desa Gurentang meninjau Desa Wisata Wahana Alam Parung ( foto:humas) |
“Bahwa Desa Guranteng bukan
hanya Wahana Alam Parung saja, tetapi
ada 12 potensi desa wisata yang bisa dimaksimalkan,” ujar Agam mengulangi apa
yang disampaikan kades.
Di singgung soal infratruktur
jalan, Endang menyebut ada bagian desa ada bagian dari pemerintah Kabupaten.
Jalan-jalan desa diberdayakan dari BUMDes yang ada. Sementara yang menjadi
tanggung jawab dari pemerintah kabupaten akan dikomunikasikan lebih lanjut.
Tetapi pada dasarnya, desa mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat untuk
mendukung dan turut berkontribusi untuk memajukan desa wisata.
“Kami bersyukur bahwa masyarakat
menyadari adanya kontribusi bukan hanya berbentuk angka-angka saja, swadaya
tenaga pikiran dan bentuk lainnya sudah dapat diterima untuk kemajuan desa,”
katanya.
Terkait apa yang disampaikan Kades
Gurentang tersebut, Komi dari Komisi I DPRD Jabar, akan terus mendorong dan
membantu mencarikan solusi, terutama terkait dukungan infrastruktur desa, dan
mengembangkan produk unggulan desa agar lebih dikenal dan diminatai para
wisatawan, tandasnya (adikaraya/husein).