CIMAHI, Faktabandungraya.com,--
Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat, meninjau langsung progres pembangunan
peningkatan jalan Provinsi di Jembatan Leuwigajah, Baros, Kota Cimahi, Jawa
Barat yang diproyeksikan untuk mengurangi kemacetan yang kerap terjadi di
kawasan tersebut.Pimpinan dan Anggota Komisi IV DPRD didampingi Kepala UPTD PJJ Wilayah dan
kontraktor pelaksana meninjau pembangunan Jembatan Leuwigajah di Kota Cimahi (foto;humas).
Ketua Komisi IV DPRD Provinsi
Jawa Barat, Tetep Abdulatip mengatakan, pihaknya meninjau proyek tersebut untuk
memastikan anggaran yang digelontorkan terserap dengan baik dan maksimal serta
memastikan juga apakah bisa selesai pada tahun ini.
"Jadi kita sebetulnya untuk
melihat spot aja, memastikan anggaran yang tahun 2021 terkait pembangunan
jembatan itu apa terserap maksimal dan dapat selesai tepat waktu”, kata Tetep
Abdulatif disela peninjauan lapangan, di Kota Cimahi, Kamis, (18/11/2021).
Dikatakan pembangunan Jembatan
Leuwigajah di Kota Cimahi sebagai upaya dalam mengatasi dan mengurangi tingkat
kemacetan yang setiap hari terjadi di
Leuwilgajah.
Untuk penganggarannya, karena
membutuha anggaran yang cukup besar maka dilakukan dua kali anggaran yaitu pada
tahun 2020 untuk kontruksi dibawahnya. Sedangkan anggaran 2021 untuk
pembangunan jembatan atasnya.
Adapun anggaran untuk kontruksi
jembatan atasnya sendiri dalam APBD Jabar 2021 dianggarkan sebesar Rp.8 miliar,
tetapi hasil lelang hanya Rp 7 miliaran, ujar Tetap Abdulatif didampingi
beberapa anggota Komisi IV dan Kepala UPTD PJJ Wilayah III Bandung Ruhiyat.
“ Jadi kedatangan rombongan
Komisi IV DPRD jabar kelokasi proyek pembangunan Jembatan Leuwigajah ini, ada
dua tujuan, pertama, kita ingin memastikan apakah anggaran dapat terserap
dengan maksimal ?. Kedua, kita juga juga
ingin memastikan, apakag pekerjaan jembatan Leuwigajah ini dapat selesai tepat
waktu ?.. katanya.Anggota Komisi IV DPRD jabar sedang berbincang dengan Kepala UPTD PJJ Wilayah III,
saat meninjau Jembatan Leuwigajah-KotaCimahi ( foto:humas).
Namun, melihat dari progress
pekerjaan, kelihatannya sudah hampir rampung dan diharapkan dapat segera
difungsikan agar kemacetan di kawasan Leuwigajah dapat teratasi.
"Tadi dilihat sepertinya
sudah hampir selesai sehingga akhir tahun itu ya insyaallah bisa dipakai, atau
awal tahun bisa dipakai lancar dan bisa mengurangi kemacetan," harapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Tetep
juga menyampaikan, beberapa evaluasi pada proyek pembangunan jembatan tersebut
seperti anggaran pendukung bagi pengerjaan gorong-gorong serta kirimir yang seharusnya masuk dalam anggaran besar
proyek pembangunan jembatan yang tidak dipisahkan.
"Ya evaluasi nya memang kita
sesungguhnya ada banyak kebutuhan bukan hanya program yang anggaran nya besar
seperti itu, tapi sesungguhnya ada penataan yang ringan kecil kecil karena ada
proyek yang besar, tapi sesungguhnya yang kecil-kecil nya tidak termasuk yang
dianggarkan seperti misalnya gorong-gorong, kirmir nya, padahal itu bisa
selesai dengan angka yang hanya 100 atau 150 atau 200 juta yang paling besar, tapi
itu tidak sempat dianggarkan," tambahnya.
Tetep berharap, bagi program
pembangunan lainnya, anggaran pendukung lainnya dapat lebih dioptimalkan
kembali, sehingga menjadi satu kesatuan anggaran dalam sebuah pembangunan
proyek besar.
"Kita berharap anggaran yang
kecil kecil tadi dibuat rancangannya, dan bukan hanya proyek itu tapi
proyek-proyek yang lain juga gitu. Itu mohon di inventarisir dan dibuat program
nya," tandasnya. (hms/sein).