oleh : Drs.H. Daddy Rohanady (Anggota DPRD Jabar dari FPGerindra)
Drs.H.Daddy Rohanady ( anggota DPRD JAbar dari Fraksi P artai Gerindra), (Foto:dok.Daro) |
Sejak dua bulan belakangan ini, wilayah Jawa Barat sudah dilanda musim hujan, dan bahkan ada beberapa daerah sudah mengalami bencana alam, baik berupa tanah longsor maupun banjir.
Untuk itu, berdasrkan peringatan dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) telah mengingatkan kepada Pemerintah Daerah melalui BPBD Jabar dan masyarakat untuk mengantisipasi akan bencana hidrometeorologi yang akan terjadi di beberapa lokasi.
Bahkan pihak BPBD Jawa
Barat beberapa waktu lalu sudah memberi peringatan dini ke Pemerintah Kota Bekasi, Kabupaten
Bekasi, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, dan Kota Depok yang wilayahnya rawan
menghadapi bencana hidrometeorologi saat curah hujan tinggi.
BMKG juga memperkirakan hingga 6
Februari di daerah itu berpotensi terjadi hujan yang cukup tinggi. Ternyata,
hari-hari belakangan ini kita sudah mendengar bencana banjir melanda cukup
banyak wilayah.
"Curah
hujan yang cukup tinggi memang sudah terjadi. Jadi, potensi banjir memang
sebuah keniscayaan. Dengan demikian, yang harus bersiaga bukan hanya pemerintah
daerahnya, melainkan seluruh masyarakat mesti mewaspadai terjadinya hal
itu."
BPBD diharapkan sudah
menyiagakan peralatan pendukung upaya penanggulangan dampak bencana. Selain
itu, BPBD juga harus berkoordinasi secara intensif dengan daerah, terutama
Dinas Pekerjaan Umum. Kabupaten/kota diharapkan agar menyiagakan alat berat.
Peralatan tersebut mesti siaga 24 jam.
Ada hal lain yang tidak boleh
dilupakan, yakni penyelenggaraan pelatihan mitigasi bencana bagi warga dan
komunitas. Hal itu sangat berguna untukmeningkatkan kesiagaan masyarakat dalam
menghadapi bencana.
"Semoga negeri ini tidak
dilanda bencana hidrometeorologi. Semoga pula pandemi yang ada segera
berlalu," (daro/sein).