JAKARTA, Faktabandungraya.com,-- Pada
tahun 2022 mendatang, Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) optimistis
perekonomian di Jabar kembali tumbuh positif. Hal ini, seiring dengan semakin menurunnya kasus
positif Covid-19 dan pulihnya mobilitas masyarakat pasca pelonggaran PPKM
menjadi indikator perekonomian Jabar.Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum (foto:istimewa).
Kami tetap optimis, insya Allah
tahun 2022 ekonomi Jabar berjalan dengan baik bahkan meningkat, dan tingkat
kesejahteraan masyarakat juga akan meningkat, hal ini dibuktikan ekonomi kita
tumbuh 6,13% meningkat sampai hari ini," ujar Wakil Gubernur Jabar Uu
Ruchamul Ulum dalam webinar Warta Ekonomi bertajuk "Memaksimalkan Momentum
Kebangkitan Ekonomi Jawa Barat Pasca-PPKM" di Jakarta, Selasa
(16/11/2021).
Uu R Ulum mengakui, pandemi
Covid-19 memberikan dampak luar biasa pada perekonomian di Jawa Barat, di mana
sebelum pandemi Covid-19 ekonominya diatas rata-rata, namun selama pandemi
apalagi saat PPKM pertama dan kedua melorot hingga sekitar minus 5%.
"Tapi alhamdulillah hari ini
sudah 6 koma sekian persen, sehingga hampir kembali normal tapi belum normal
sepenuhnya," ujarnya.
Ke depan, ia bersama kang emil
(sapaan Gubernur Jabar Ridwan Kamil) ingin memanfaatkan momentum pemulihan ini
dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang merata dan memiliki unsur
berkeadilan.
"Yang dimaksud merata bukan
hanya kabupaten tertentu, atau kecamatan, atau desa/ kelurahan itu-itu saja
yang ekonominya meningkat, tapi 27 kota/kabupaten, 5312 desa, 700 kelurahan
juga menikmati peluang-peluang ekonomi sehingga ada unsur pemerataan,"
jelasnya.
Di samping itu, kata Uu R Ulum, bukan
hanya merata tapi juga ada unsur keadilan sehingga yang menikmati peluang
ekonomi dan meningkatnya eko dari tahun ke tahun bukan hanya kelompok,
keluarga, komunitas atau grup yang itu-itu saja, tapi 50 juta penduduk Jabar dan
sekitar 30% yang menjadi pelaku ekonomi ingin menikmati juga peluang-peluang
ekonomi.
"Jadi tiga indikator
keberhasilan ekonomi di Jabar yaitu ekonominya meningkat, di dalamnya ada
keadilan dan ada pemerataan," kata Uu.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur
Eksekutif & Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Barat Herawanto menuturkan,
Provinsi Jawa Barat termasuk salah satu provinsi yang cukup resilient
ekonominya bila dibandingkan provinsi lain terutama di pulau Jawa.Direktur Eksekutif dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jabar , Herawanto (foto:istimewa)
Pada triwulan II 2021, ekonomi
Jabar mencatatkan pertumbuhan positif di angka 6,17% (yoy), namun dengan
diberlakukannya PPKM level 4 pada Juli hingga Agustus 2021 yang berdampak pada
penurunan aktivitas membuat melambatnya pertumbuhan ekonomi Jabar menjadi 3,43%
(yoy) di triwulan III 2021.
"Namun dengan perlambatan
yang terjadi kita juga melihat ekonomi Jabar termasuk salah satu yang cukup
resilient. Dengan berbagai perkembangan dan dinamika saat ini PPKM yang telah
dilonggarkan maka ekonomi Jabar kembali meningkat yang didasarkan pada pergerakan
masyarakat yang mningkat dan mengiringi aktivitas ekonomi yang kembali
meningkat," sebut Herawanto.
Meski demikian, Direktur Hubungan
Kelembagaan PT Bio Farma (Persero) Sri Harsi Teteki mengingatkan, kesehatan
tetap menjadi yang utama dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional termasuk di
Jawa Barat.
Menurutnya, tanpa memprioritaskan
kesehatan maka ekonomi akan hancur. Makanya ia tetap mendorong Vaksinasi yang
terus dilakukan pemerintah dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
"untuk itu salah satu
mengendalikan pandemi ini ialah vaksin. Vaksin sangat strategis karena
merupakan elemen penting yang menjadi prioritas kesehatan masyaraka. Tanpa
kesehatan, ekonomi kita akan hancur," ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Bisnis Jaringan dan Layanan Keuangan PT Pos Indonesia Charles Sitorus mengungkapkan, fokus Pos Indonesia saat ini adalah berupaya memenuhi kebutuhan pasar. Pasalnya, terdapat pergeseran yang terjadi pada operasional Pos Indonesia, yang tadinya berupa surat beralih menjadi paket. "Ini menyebabkan kami harus melakukan perubahan infrastruktur kami, baik yang sifatnya keras maupun lunaknya. Keduanya kita lakukan dan ini sedang berjalan," jelas Charles.
Selain itu, juga terdapat
perubahan dari sisi permintaan pasar. Kini, pelanggan meminta agar barangnya
dijemput, mengutamakan kecepatan, hingga menimbang biaya yang diperlukan untuk
pengiriman. "Nah, ini memang kuncinya di digitalisasi sebenarnya. Kami
mengembangkan program PosAja! di mana pelanggan Pos bisa melakukan order lewat
aplikasi itu," tambahnya.
Aplikasi PosAja! juga menyediakan
pengiriman yang sifatnya instan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang ingin
barang kirimannya cepat sampai. Akan tetapi, kata Charles, Pos Indonesia
memiliki sistem yang sedikit berbeda dengan jasa pengiriman instan lainnya.
"Kiriman paket ini biasanya
ada konsep konsolidasi dan kirimannya antarkota, kalau ojol kan hanya satu
kota. Jadi, semua kombinasinya kami lakukan," tandasnya.
Dalam diskusi yang sama, Direktur
Strategi Bisnis PT Pindad (Persero) Syaifuddin secara garis besar Pindad
mempunyai dua lini bisnis yaitu dibidang pertahanan dan industrial. Pindad
sendiri bertekad untuk menjadi top 100 perusahaan pertahanan global di 2024.
Webinar Warta Ekonomi bertajuk "Memaksimalkan Momentum Kebangkitan Ekonomi Jabar Pasca-PPKM" |
Dalam kolaborasi itu, lanjut dia,
ada pula UMKM yang bekerja sama dan memiliki kompetensi untuk mengembangkan
produk-produk unggulan nasional. Menurutnya dalam memproduksi senjata, Pindad
tidak sendirian. Pindad bersama-sama 17 perusahaan lokal dan UMKM memproduksi
senjata dengan melibatkan sekitar 3269 tenaga kerja.
"Kami yakin bahwa kolaborasi
menjadi poin penting dalam membangun kualitas produk, di samping kolaborasi
menjadi salah satu tools untuk melakukan efisiensi dan mmperkuat daya saing
kita. Dan kita masih terus membuka bagi mitra lokal kita yang memiliki
kompetensi di bidang ini untuk sama-sama meningkatkan kemampuan dan kualitas
produk yang kita miliki," jelasnya.
Selanjutnya untuk kendaraan
tempur, pihaknya bahkan melibatkan 30 perusahaan lokal dan UMKM dengan
melibatkan 2310 tenaga kerja. "Jadi intinya semua lini produk yang ada di
Pindad melakukan konsep yang sama, dan pasca pandemi kami siapkan strategi
untuk meningkatkan kapasitas. Dan kita berharap akan menyerap jauh lebih banyak
mitra-mitra lokal yang ada di Jabar untuk melakukan kolaborasi strategis,"
tutur Syaifuddin (rls/sein).