BANDUNG, Faktabandungraya.com,-- Tujuan
program pencetakan sawah baru yang diluncurkan oleh pemerintah pusat maupun
provinsi Jawa Barat untuk memenuhi kebutuhan ketahanan pangan nasional maupun
regional Jawa Barat.Wakil Ketua Komisi II DPRD Jabar, H.Heri Ukasah Sulaeman, S.Pd, M.SI, M.Hum
Wakil Ketua Komisi II DPRD Jabar,
H. Heri Ukasah Sulaeman, S.Pd., M.SI., M.Hum mengatakan, sudah cukup lama provinsi Jawa Barat sebagai penyuplay
kebutuhan ketahanan nasional. Namun, seiring pesatnya pembangunan dan alih
fungsi lahan, sehingga sudah cukup banyak lahan produktif persawahan di Jabar berubah menjadi komplek perumahan, pabrik dan pertokoan.
Dengan adanya program pencetakan
sawah baru ini, diharapkan dapat menjadi salah satu upaya dalam mengatasi berkurangnya
lahan persawahan. Sehingga berdampak pada menurunnya produksi pertanian (beras).
Untuk itu, DPRD Jabar melalui Komisi II
sangat mendukung dan mendorong percetakan sawah baru.
“Pencetakan sawah baru merupakan
upaya untuk mengatasi semakin berkurangnya lahan pertanian/ sawah”, kata Heri
Ukasah saat dihubungi Faktabandungraya.com, melalui telephon selulernya, Rabu (01/12/2021).
Dikatakan, dibeberapa wilayah di
Jabar sudah dilakukan pencetakan sawah baru, baik di wilayah Jabar Selatan, Pantura
dan termasuk juga di Kabupten Sumedang.
Namun, sangat disayangkan, program pencetakan sawah baru yang
diluncurkan pemprov Jabar tidak
dibarengi dengan pembunganan infrastruktur pendukung, baik berupa akses jalan,
maupun jaringan irigasi.
Akibat kurang kurang didukung
infrastuktur irigasi, sehingga percetakan sawah baru tersebut tidak mampu menghasilkan
produksi pertanian secara maksimal.
“Seharusnya pencetakan sawah
baru dibarengi dengan pembenahan
jaringan irigasi”, kata Heri dari dapil Jabar 11 (Kab.Sumedang, Majalengka dan
Subang) ini.
Politisi Gerindra Jabar ini
menambahkan , selama dukungan irigasi kurang tentunya produksi pertanian tidak
akan maksimal. Padahal, dukungan kita (DPRD Jabar-red) sudah sangat maksimal
mendukung program pencetakan sawah baru.
Sewaktu kita menggelar rapat
kerja dengan mitra OPD terkait, Komisi II sudah mengingatkan bahwa setiap pembukaan sawah baru harus menjamin bahwa
lahan itu bisa lebih produktif, harus dipikirkan sistem irigasinya seperti apa.
Bahkan kita juga minta kepada
mitra Komisi II yang untuk berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air yang menangani
jaringan irigasi, ujarnya.
Heri mencontohkan, ada ratusan
hektar pencetakan sawah baru di wilayah Jabar Selatan yang hingga kini masih
terkendala faktor irigasi/ pengairan. Sehingga, banyak petani yang mengalami
kegagalan. Seharusnya, kalau memang kondisi sawah baru itu berada agak tinggi
dari aliran sungai, maka untuk mengalirin air persawahan, para petani atau
kelompok tani diberikan bantuan berupa pompa air.
Nanti air dari sungai tersebut di
sedot oleh pompa air untuk disalurkan melalui jaringan irigasi. Namun, agar air
dapat mengalir ke seluruh pesawahan tentunya jaringan irigasinya juga harus
dalam kondisi baik, ujar.
Lebih lanjut Heri mengatakan,
untuk memperlancar dan mempermudah mengangkut dan mendistribusikan hasil
pertanian, maka harus didukung juga akses jalannya. Karena keberadaan akses jalan yang baik
tentunya akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, regional, terutama
dalam mendukung dan memenuhi ketahanan pangan" tandasnya. (adikarya/husein).