Anggota Komisi II DPRD Jabar, Hj Lilis Boy menggelar reses di desa Bojong Kac. Karang Tengah Kab. Cianjur ( foto;istimewa).
CIANJUR, Faktabandungraya.com,-- Anggota Komisi II
DPRD Provinsi Jawa Barat Hj. Lilis Boy dari Fraksi Partai Demokrat melakukan kegiatan Reses I Tahun Sidang 2021-2022 di Desa
Bojong, Kecamatan Karang Tengah, Kabupaten Cianjur, Jumat (03/12/2021).
Dalam kegiatan Resesnya, Hj Lilis
Boy menyampaikan masksud dan tujuan kegiatan reses dan program-program pembangunan
dan perekonmian yang telah disetujui DPRD Jabar bersama Gubernur. untuk tahun
anggaran 2022 mendatang.
Usai memberikan paparannya, Hj
Lilis Boy memberikan kesempatan kepada perwakilan warga Desa
Bojong, Kecamatan Karang Tengah, untuk menyampaikan aspirasinya.
Silahkan bapak-ibu kalau ada
aspirasi yang akan disampaikan, akan saya serap dan ditindak lanjuti di DPRD
Jabar, untuk dibahas lebih lanjut bersama pemprov Jabar melalui dinas terkait, ujarnya.
Salah seorang perwakilan warga
Desa Bojong, menyampaikan aspirasi terkait masih kurangnya perhatian pemerintah
terhadap para pelaku UMKM Kecamatan
Karang Tengah, padahal produk UMKM dari KarangTengah sudah memiliki nilai jual dan sudah mulai
diminati oleh masyarakat termasuk wisatawan.
Untuk itu, kami selaku pelaku
UMKM Karang Tengah , sangat berharap agar hasil produksi UMKM kami dapat menjadi
oleh-oleh ciri kabupaten Cianjur, atau bahkan di kecamatan karang Tengah ini
menjadi sentra oleh-oleh khas Kab.Cianjur.
Selian itu juga, masyarakat
meminta agar pihak terkait yaitu dari Komisi II DPRD Jabar ataupun Desperindag
agar bisa lebih fokus dalam memberikan pelatihan dan modal untuk bisa mengembangkan
makanan tersebut menjadi terkenal di berbagai daerah, contoh makanan khas nya
Kue Ali, Opak, Raginang, dan sebagainya.
Mendengar hal itu, dirinya
mengatakan akan berupaya agar pelaku UMKM mendapatkan modal, baik dari Pemda
maupun Pemprov agar bisa mengembangkan berbagai olahan makanan kering dan basah
untuk bisa menjadi makanan khas di Kabupaten Cianjur. Selian itu, dirinya menargetkan agar olahan
makanan kering dan basah untuk bisa di pasarkan khususnya di Kabupaten Cianjur
khususnya dan masyarakat di luar Cianjur pada umumnya.
“Kami tentu akan mendorong agar
pihak terkait memberikan edukasi dan pelatihan kepada pelaku UMKM agar bisa
berkembang dan berkreasi di dalam persaingan ekonomi makanan, sehingga pihak
Provinsi insya Allah akan turut serta membantu dalam memasarkan hasil olahan
UMKM makanan ringan dan basah tersebut bisa dinikmati oleh daerah-daerah
lainnya yang ada di Jawa Barat”, katanya.
Hj. Lilis juga menghimbau agar
masyarakat bisa terus berkreasi dan berinovasi dalam mengolah makanan khas
Kabupaten Cianjur untuk bisa menjadi makanan yang bisa menjadi Ikon dari daerah
tersebut, khususnya di Desa Bojong.
“Pemasaran digitalisasi memakai
media sosial sangatlah membantu karena akan mudah diketahui dan akan cepat
menjual makanan khas Kabupaten Cianjur tersebut untuk diperjual belikan di
pasar olahan makanan”, tandasnya.
(dbs/sein).