BANDUNG, Faktabandungraya.com,--
Guna mendukung ekspansi kredit di tahun ini, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa
Barat dan Banten Tbk (bank bjb) siap melakukan aksi korporasi di kuartal
pertama 2022. Hal tersebut dilakukan melalui skema Penambahan Modal dengan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD I) atau rights issue.Karyawan bank bjb menerima konsumen (foto;hmsbjb)
Rencananya, saham baru yang akan
dilepas dalam rights issue bank bjb adalah sebanyak-banyaknya 925 juta lembar
saham seri B atau setara dengan sebanyak-banyaknya 9,40 persen dari modal
ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.
Direktur Utama bank bjb Yuddy
Renaldi mengatakan, hal tersebut berfungsi untuk dapat meningkatkan penetrasi
kredit perusahaan di tahun ini.
“Rights issue merupakan langkah
tepat untuk memperkuat permodalan Perusahaan sehingga dapat meningkatkan
kemampuan penetrasi kredit Perusahaan di tahun ini. Skema ini dilakukan dengan
harga yang akan ditentukan kemudian, dengan mempertimbangkan penilaian harga
wajar Perusahaan,” ujar Yuddy Renaldi.
Yuddy menjelaskan, rencana rights
issue ini telah disetujui dalam RUPS Tahunan pada 6 April 2021. Seluruh dana
right issue setelah dikurangi dengan biaya emisi, akan digunakan seluruhnya
untuk memperkuat struktur permodalan dalam rangka ekspansi kredit perseroan.
Seperti yang diketahui, bank bjb
merupakan BPD yang pertama kali melantai di bursa, tepatnya di Juli 2010.
Setiap tahunnya bank bjb rutin membagi dividen kepada pemegang sahamnya. Di
tahun 2021 lalu, bank bjb membagikan total dividen sebesar 942 miliar rupiah
atau 95,74 rupiah per lembar saham.Karyawan bank bjb menerima konsumen (foto;hmsbjb)
Sementara itu, kinerja bank bjb
pada kuartal III/2021 mencatatkan pertumbuhan kredit hingga 6,9 persen secara
tahunan, dengan jumlah kredit yang disalurkan mencapai sebesar Rp95,1 triliun.
Kinerja tersebut berada diatas pertumbuhan kredit nasional yang hanya tumbuh
tipis 0,38% YoY. Tingkat risiko dapat terkelola dengan baik yang mencerminkan
terjaganya kualitas penyaluran kredit perusahaan dengan rasio kredit macet
(NPL) sebesar 1,3 persen.
Selain itu, penghimpunan Dana
Pihak Ketiga (DPK) bank bjb naik 17 persen sepanjang tahun ini dengan total
dana masyarakat yang dikumpulkan Rp124,43 triliun. Kenaikan tersebut berasal
dari dana murah berupa giro dan tabungan (CASA) yang tumbuh sebesar 18 persen
dari Rp43,40 triliun menjadi Rp51,34 triliun. Total nilai aset yang dimiliki
bank itu tumbuh sebesar 7,9 persen menjadi Rp159,3 triliun.
Dengan berbagai pertumbuhan
positif tersebut, laba bersih yang dibukukan bank bjb mencapai Rp1,4 triliun
atau tumbuh 17,5 persen secara tahunan (yoy/red).