Pimpinan dan anggota Pansus VIII DPRD Jabar saat berkonsultasi ke Direktorat Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di Jakarta. (foto:humas). |
JAKARTA, Faktabandungraya.com,-- Anggota Pansus VIII DPRD Jawa Barat H. Syamsul Bachri, SH, MBA membenarkan bahwa kemarin, Pansus VIII telah melakukan rapat kerja dengan Direktorat Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM.
Kedatangan Pansus VIII untuk berkonsultasi,
mencari informasi dan minta masukan dari
Kementerian ESDM terkait potensi Energi Baru yang dimiliki oleh Jabar untuk
dapat dikembangkan lebih baik lagi, ujar Syamsul saat dihubungi, Kamis
(20/01/2022).
Pansus VIII sedang membahas
Raperda Migas Hulu Jabar terus menjaring informasi dan masukan terkait Energi
Baru Terbarukan (EBT). Salah satunya berkonsultasi ke Direktorat Energi Baru
Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral di
Jakarta.
Dikatakan, Provinsi Jawa Barat
menjadi salah satu wilayah yang memiliki potensi Energi Baru Terbarukan (EBT)
yang berlimpah. Namun, oleh Negara pada tahun 2022 ini baru di eksploitasi sekitar 11 persen.
Untuk itu, Pansus VIII DPRD
Jabar, berkonsultasi ke Kementerian ESDM melalui Direktorat Energi Baru
Terbarukan dan Konservasi Energi, agar potensi Energi Baru yang dimiliki Jabar
dapat dikembangkan dan dimaksimalkan oleh BUMD PT.Migas Ulu Jabar.
Syamsul menambahkan, dalam
mengembangkan Energi Baru di Jabar memang masih terdapat resistensi yang cukup besar. Untuk
itu, masukan dari Kementerian ESDM sangat pentingsebagai referensi bagi Pansus
VIII dalam membahas substansi pasal per pasal yang disusun dalam Raperda Migas
Hulu Jabar ini.
Politisi PDIP Jabar ini berharap,
kedepan potensi besar Energi Baru Terbarukan (EBT) yang dimiliki oleh Provinsi
Jabar menjadi salah satu alternatif
energi untuk mengganti energi-energi fosil dan sebagainya.
Lebih lanjut, Legislator Jabar
dari dapil Jabar XII (Kab/kota Cirebon-Kab Indramayu) ini mengatakan, kita di
Pansus VIII tentunya berharap dan ingin juga mengetahui rencana besar dari BUMD
terutama PT. Migas Hulu Jabar terhadap perusahaan menuju EBT.
"Jangan sampai PT. Migas
Hulu Jabar sehat sudah baik ketika masuk ke energi baru terbarukan akan mengalami persoalan, Jadi kita minta
kedepan harus begitu hati-hati,"tandasnya. (adikarya/husein).