BANDUNG, Faktabandungraya.com,-- Berdasarkan
hasil dari evaluasi Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia
(Kemenkominfo RI), Kota Bandung meraih skor 3, 71 sehingga tampil sebagai kota
terbaik dari 100 Smart City di Indonesia dengan tingkat improvement 0,37.Kadiskominfo Kota Bandung Yayan Ahmad Brilyana (foto:humas).
Kepala Dinas Komunikasi dan
Informatika Kota Bandung Yayan Ahmad Brilyana mengapresiasi penghargaan ini.
Menurutnya, penghargaan ini
merupakan hasil kolaborasi antar seluruh pihak mulai dari dinas-dinas di Kota
Bandung dan masyarakat.
"Kita patut bersyukur karena
konsep Smart City mendorong sebuah kota mencari terobosan untuk memecahkan
masalah dan memberi pelayanan terbaik untuk masyarakat," ujarnya.
Ia mengatakan, inovasi tersebut
bukan sekadar bicara teknologi saja, melainkan inovasi menyeluruh yang dapat
meningkatkan pelayanan untuk masyarakat.
Sebagai contoh, Yayan menyebut
program dinas-dinas di Kota Bandung seperti program Buruan SAE yang diluncurkan
oleh Dispangtan Kota Bandung, program Layad Rawat oleh Dinas Kesehatan Kota
Bandung, dan masih banyak program lainnya.
"Ini bukan hanya kerja keras
satu pihak, melainkan semua stakeholder dan masyarakat Kota Bandung.
Program-program pelayanan ini dapat berjalan maksimal karena kolaborasi
pentahelix," ucapnya.
Ia berharap, penghargaan ini bisa
memacu Pemerintah Kota Bandung untuk terus meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat.
Sebagai informasi, indikator
penilaian evaluasi 100 Smart City ini berdasar pada lima aspek: baseline (bobot
10 persen), output (bobot 20 persen), outcome (bobot 40 persen), impact (bobot
30 persen), serta program percepatan atau quick win (bobot 20 persen).
Lebih lanjut, baseline itu
sendiri menggambarkan nilai improvemenf yang diperoleh berdasarkan hasil
evaluasi lmplementasi Masterplan dan Quick Win Smart City Tahun 2021.
Lalu output mencakup terbentuknya
pondasi untuk pelaksanaan program smart city, untuk menilai sejauh mana
pemerintah kota atau kabupaten menyiapkan kebijakan, kelembagaan, serta
anggaran untuk program smart city
Sementara outcome mencakup
pelaksanaan rencana yang ada di masterplan smart cify, untuk menilai sejauh
mana setiap rencana dijalankan oleh pemerintah daerah.
Sedangkan impact mencakup manfaat
yang dirasakan masyarakat atas implementasi program smart city, untuk mengukur
manfaat dan perbaikan pelayanan publik bagi masyarakat, keterlibatan
masyarakat, serta keberlanjutan program yang telah berjalan.
Terakhir, program percepatan atau
quick win mencakup tingkat inovasi program percepatan smart cify, untuk menilai
kreativitas dan daya inovasi pada program percepatan.
Hasil penilaian tersebut
dikategorikan menjadi dua. Pertama, indeks pencapaian atau rata-rata bobot
(performance) yang dihitung dari baseline, output, outcome, impact dan quick
win.
Kedua, indeks peningkatan dari
baseline, output, outcome, impact dan quick win terhadap nilai tahun lalu.
Secara keseluruhan, Kota Bandung
meraih angka 3,72 dengan besaran baseline 3,72, output 3,60, quick win 3,88,
impact 3,58, serta outcome 3,71.
Kegiatan evaluasi ini diikuti 98
kabupaten dan kota yang mengisi kuesioner (self assesment) secara daring pada
tautan smartcity.layanan.go.id dan menghadiri kegiatan evaluasi yang
diselenggarakan pada tanggal 6-9 Desember 2021 secara daring. (ray/sein).