BANDUNG, Faktabandungraya.com,-- Sekolah
di Kota Bandung siap menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen mulai
Senin 10 Januari 2022. Salah satunya SMP Negeri 43 Bandung di Jalan Kautamaan
Istri.salah satu sekolah SD di kota Bandung melaksanakan PTM (foto:diskominfo)
Kepada Humas Bandung, Kepala Tata
Usaha SMP Negeri 43 Kota Bandung, Rachmat Sugiarto memastikan sudah siap
melaksanakan PTM mulai Senin 10 Januari 2022 mendatang.
Berbagai persiapan akhir pun
dilakukan sekolah. Di antaranya, menata ruang belajar, menyiapkan ketersediaan
tempat cuci tangan, hingga jalur evakuasi.
Rachmat menjelaskan, pihaknya berusaha
agar pelaksanaan PTM di sekolahnya sesuai ketentuan pemerintah.
"Kita sudah siapkan. Ketika
hadir PTM 100 persen, kita sudah siapkan kursi dan meja dengan kapasitas siswa
32 orang per kelasnya," ujar Rachmat, Minggu 9 Januari 2022.
SMP Negeri 43 Bandung menjalankan
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen dengan melibatkan 28 kelompok belajar.
Pihak sekolah juga baru saja menyemprotkan disinfektan pada Minggu 9 Januari
2022.
Terkait akses, nantinya tersedia
tiga pintu sebagai akses keluar dan masuk siswa. Ada pintu timur, barat dan
tengah. Ketiganya dilengkapi petugas cek suhu dan tempat cuci tangan dengan
sabun.
"Setelah pembelajaran, kami
juga bakal kembali menyemprotkan disinfektan. Tenang, stok disinfektan di sini
sangat banyak dan memadai," ucapnya.
Sebagai informasi, Kota Bandung
menerapkan 4 kelompok untuk menjalankan simulasi PTMT di semester 2 Tahun
Ajaran 2021/22. Kelompok simulasi 1 (330 satuan pendidikan) bakal menjalankan
PTMT dengan jumlah 100 persen.Siswa-siswi SD sebelum masuk kelas harus mencuci tangan dan wajib pakai masker (foto:diskominfo)
Sementara kelompok simulasi 2
(1.677 satuan pendidikan alias yang terbanyak) akan menjalankan simulasi PTMT
dengan keterlibatan siswa maksimal 75 persen.
Menyusul kelompok simulasi 3 (632
satuan pendidikan) akan menjalankan PTMT dengan kapasitas maksimal 50 persen dan
sisanya masuk ke kelompok simulasi 4 (satuan pendidikan yang belum menjalankan
PTMT) dengan kapasitas siswa maksimal 25 persen.
Durasi kegiatan belajar
mengajarnya pun mengalami penyesuaian. Dalam PTMT, satu hari kegiatan belajar
mengajar maksimal diisi 6 jam pelajaran.
Enam jam tersebut dibedakan
berdasarkan tingkat satuan pendidikannya (1X45 menit untuk SMA/SMK sederajat,
1X40 menit untuk SMP/MTs sederajat, 1X35 menit untuk SD/MI sederajat).
Sedangkan untuk Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD), jam belajar mengajar disesuaikan oleh guru.(ray/sein).