Plt Wali kota Bandung Yana Mulyana memegang Jahe hasil karya warga Kampung Jahe-Kunyit Karasak -Astana Anyar Bandung (foto:humas) |
Kampung Jahe dan Kunyit yang terletak di RW 01 Kelurahan Karasak Kecamatan Astana
Anyar, tepatnya Jalan Kurdi ini menunjukan bahwa masyarakat mampu memanfaatkan
lahan sekitar
"Bagus Program Buruan SAE-nya,
memanfaatkan lahan-lahan kosong di sekitar rumah warga dan tanamannya tematik,
ada jahe, ada kunyit. Mudah-mudahan ini bisa di duplikasi di tempat lain,"
kata Yana saat hadir di Kampung Jahe dan
Kunyit di Karasak- Astana Anyar.
Ia menambahkan, 96,47 persen bahan
pangan disuplai dari luar Kota Bandung, sehingga dengan adanya pemanfaatan
lahan mampu mengurangi ketegangan pangan dari luar.
"Mudah-mudahan dengan Program Buruan
SAE ini memanfaatkan lahan yang ada dengan tanaman apa pun. Tapi diharapkan
tanaman pangan agar mengurangi ketergantungan kita, " bebernya.
"Kalau dari 96,47 persen itu
kita bisa turunkan ke 80, 75 persen, bertahap dengan gerakan masif warga seperti
ini. Karena kalau sudah dirasakan manfaatnya, saya pikir warga juga semangat
untuk menanam seperti ini, " jelasnya.
Di tempat yang sama, Sekretaris
Prodi Farmasi Unisba, Kiki Mulkiya menerangkan bahwa pihaknya memberikan
sosialisasi juga bibit di wilayah tersebut.
"Kita mau mengembangkan kampung
jahe memberikan pelatihan jahe bagaimana caranya manfaatkan lebih nyaman,
" katanya.
Ia pun menyampaikan bahwa banyak
manfaat yang bisa dikonsumsi jahe.
"Sebetulnya jahe ini konsumsi
rutin meningkatkan imunitas, kemudian terbukti membantu pemulihan untuk
beberapa penyakit tertentu. Ini kan bukan obat kimia, ini relatif aman
dikonsumsi untuk usia lanjut," jelasnya.
Di tempat yang sama, Camat Astana
Anyar, Syukur Sabar menyampaikan bahwa di wilayah Astana Anyar, Jalan Kurdi
memiliki kampung Jahe dan Kunyit.Pengurus PKK Kel Karasak memperlihatkan hasil karya warga Karasak di Kampung Jahe-Kunyit
(foto:humas).
"Jadi kita ingin menjadikan ini
sebuah kampung jahe, ada juga Kampung kunyit, jadi ada tematik. Pak Lurah
berteman LPM juga PKK karang taruna ingin membuat tematik, ada juga Kampung
Strawberry, " ujarnya.
"Namun yang sudah lebih awal disini
yang muncul adalah jahe ini, insyaallah juga tempat ini akan dijadikan Cafe
yang menjual hasil-hasil jahe minuman yang menghangatkan," katanya
Ketua RW 01, Dadang Sungkawa,
mengatakan, kehadiran kampong jahe disini,
tentunya berkat kolaborasi dengan unsur
akademisi yakni Program Studi Farmasi & LPPM Universitas Islam Bandung.
Menurut Dadang, kedua kampung ini
hadir berkat kepedulian masyarakat untuk terus berinovasi memanfaatkan tanaman
yang ada.
Apalagi kedua kampung ini memperoleh
dukungan dari Universitas Islam Bandung (Unisba). Di antaranya pemberian bibit
50 pohon setinggi 10 cm.
"Ada 2 kali panen selama 1
tahun ini. Hasilnya memang belum signifikan, uji coba dulu fungsi jahe itu buat
bandrek. Baru berjalan 1 tahun," ujarnya.
Adapun hasilnya bisa dikonsumsi oleh
masyarakat sekitar. Bahkan bisa menjadi minuman herbal bandrek.
"Jahe ini bisa menghasilkan
produk bandrek, " katanya.
Ia berharap masyarakat bisa ikut
berpartisipasi dalam memanfaatkan lahan di sekitar lingkungan.
"Harapannya agar bisa ikut
partisipasi, dengan adanya tanaman jahe ini menjadikan pertumbuhan ekonomi
masyarkat bahkan sampai kuliner juga. Rencananya juga akan menjadi Cafe Jahe
Kurdi," tandasnya. ((yan/red).