Foto ilustasri kaum milenial mendukung sektor pariwisata (foto:ist) |
BANDUNG, Faktabanduangraya.com,--Kelompok milenial disebut memiliki peranan penting dalam upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional (PEN). Potensi ini terlihat dari jumlah populasi kelompok tersebut di Indonesia sekaligus kemampuan milenial dalam pemanfaatan teknologi.
Saat ini kelompok milenial ada
sekitar 27 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Sekitar 75 persennya sudah berperan aktif dalam sector
perekonomian Indonesia bahkan ada yng sudah tahap matang.
Keberadaan kelompok Milenial dan
Genetasi Z , menurut CEO & Chief Editor Wartaekonomi.co.id Muhamad Ihsan
dalam di webinar “Sosialisasi Peran Milenial dalam Mempercepat Pemulihan
Ekonomi Nasional (PEN)” yang diselenggarakan oleh Warta Ekonomi, beberapa waktu
lalu.
“Jumlah milenial itu sekarang sekitar 27%. Ada juga ada generasi Z, kalau digabungkan dengan milenial ada 54%. Walaupun gen Z masih muda, tapi sudah mulai berperan dalam perekonomian kita.
Sementara milenial sekarang sudah tahap matang. Kedua generasi ini
sekarang menjadi mayoritas dari penduduk Indonesia sehingga diharapkan menjadi
pendorong perkembangan perekonomian kita,” ujar Ihsan.
Menurut Anggota Komisi II DPRD Jabar, H.Syamsul Bachri, SH, M.Hum, apa yang
disampaikan oleh kang Ihsan tersebut, saya sependapat.
Ia menilai generasi milenial
menjadi kunci performa bangsa Indonesia di masa depan dalam menghadapi
persaingan global sekaligus mendorong pertumbuhan produktivitas yang berdampak
pada penguatan perekonomian Indonesia.
Sebagaimana kita ketahui, bahwa
kelompok generasi milenial memiliki sifat kreatif dan inovatif yang didukung
oleh kemampuan melek digital atau digital savy. Poin inilah yang membuat
milenial dapat menjadi penggerak dalam pemulihan ekonomi nasional.
“Jadi, harapan kita milenial
menopang UMKM go digital dalam migrasi operasional ke hybrid offline to online,
menopang isu konektivitas, infrastruktur, privasi data, dan keamanan siber.
Selain itu, Milenial juga dapat
menciptakan lapangan kerja berbasis ekonomi kreatif yang memiliki daya saing
baik secara nasional dan global,” ujar
Syamsul yang mantan Ketua Komisi V yang membidangi Kesra (Diantaranya
:pendidikan dan Ketenaga kerjaan dan Pemuda) ini.
Syamsul menambahkan bahwa
milenial memiliki kemampuan beradaptasi yang efektif sehingga dapat bekerja
secara cepat dan pintar.
“Mereka juga menyukai hal-hal
yang simpel dan transaksi finansial non-cash. Milenial juga cenderung tidak
mementingkan kepemilikan, yang terpenting adalah mengakses segalanya. Mereka
juga senang travel,” paparnya.
Sebagai bentuk dukungan atas
peran milenial terhadap pemulihan ekonomi nasional, Komisi II minta kepada
mitra kerja, agar dalam menyusun dan melaksanakan program melibatkan kaum
milenial. Makanya, kita dukung program petani milenial, Pengusaha milenial
(UMKM), dan masih ada lainnya.
Intinya Komisi II DPRD Jabar
akan terus mendorong dan memberi support agar para milenial ini terus maju dan
berkembang dalam berusaha menjalankan
bisnisnya yang tentunya akan berdampak terhadap pemulihan ekonomi masyarakat,
tandsnya. (adip/husein).