Desa digital 2.0 |
BANDUNG, Faktabandungraya.com,-- PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (bank bjb) mendukung pengembangan perekonomian desa melalui Program Desa Digital 2.0 dengan pemanfaatan teknologi demi pemerataan kesejahteraan masyarakat.
Program Desa Digital 2.0 menjadi perhatian bank bjb karena desa adalah sebuah aglomerasi permukiman dengan berbagai mata pencaharian warga dan latar belakang yang memiliki potensi ekonomi besar yang perlu dikembangkan.
"bank bjb
memiliki komitmen untuk senantiasa mendorong dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat khususnya di desa. Hal tersebut salah satunya dilakukan melalui
program digitalisasi desa," ungkap Pemimpin Divisi Corporate Secretary
bank bjb Widi Hartoto.
Potensi dari
ekonomi digital di Indonesia sangat besar. Berdasarkan data Google, Temasek,
dan Bain & Company 2020, total ekonomi digital Indonesia pada 2020 adalah
US$ 44 juta atau setara Rp 631 triliun, dan akan meningkat pada 2025 menjadi
US$ 124 atau setara Rp 1.744 triliun.
Lewat program Desa
Digital 2.0, bank bjb berupaya untuk medorong digitalisasi dalam
sejumlah proses administrasi dan layanan keuangan di desa. Sehingga, masyarakat
dapat mengakses berbagai fasilitas penunjang kesejahteraan dengan lebih leluasa.
Terdapat empat
fokus hal yang dikembangkan bank bjb dalam program Desa Digital 2.0,
yakni peningkatan akses internet dan fasilitas keamanan, layanan perbankan,
pembiayaan kredit dan peningkatan ekonomi masyarakat. Hal-hal tersebut
dirangkum dalam pembangunan sejumlah fasilitas, di antaranya seperti WiFi Zone,
security monitoring center, bank sampah, dan sebagainya.
Untuk peningkatan
akses internet dan fasilitas keamanan, bank bjb memberikan koneksi
internet melalui fasilitas free WiFi dan integrasi security monitoring center
melalui CCTV IP Base yang terhubung ke pemerintah dan pihak kepolisian setempat.
Sementara untuk
layanan perbankan, masyarakat dapat mengakses layanan perbankan bank bjb
yang telah hadir di kantor-kantor desa dan agen bank bjb lainnya lewat
teknologi yang telah dikembangkan bank bjb seperti mobile banking, PPOB, dan EDC bjb Bisa. Masyarakat desa juga
bisa memiliki kesempatan mendapat akes pembiayaan, kredit untuk usaha, ataupun
kredit konsumtif dan investasi melalui Desa Digital 2.0.
"Kemudahan
akses ini dapat menjadi peluang bagi tumbuhnya penghasilan masyarakat desa,
sekaligus meningkatkan pemahaman dan literasi masyarakat tentang pengelolaan
keuangan," kata Widi.
Desa Digital 2.0
Sentuh 30 Desa
Saat ini, Widi
mengatakan, program Desa Digital 2.0 telah diimplementasikan di banyak desa di
wilayah Jawa Barat. Banyak perubahan kodisi desa selepas bergulirnya program
Desa Digital 2.0.
Sebelumnya,
masyarakat desa cenderung melakukan pengelolaan keuangan dan usaha secara tradisional,
salah satunya karena akses layanan perbankan yang terbatas. Selain itu,
kesenjangan digital akibat akses internet yang belum merata juga kerap menjadi
hambatan.
"Selama ini
terdapat kendala di sektor pertanian seperti harga hasil panen yang tidak
menentu hingga risiko kemananan. Lewat Desa Digital 2.0, masyarakat dapat
dengan mudah mengakses layanan perbankan, modal usaha, hingga pendampingan
usaha yang merambah hingga kerjasama offtaker dengan para pembeli. Sehingga,
para petani diberikan kepastian pasar serta harga jual dan hasil usaha yang
setimpal," kata Widi.
Selain itu adanya
bank sampah di Desa Digital 2.0 menjadikan potensi penambahan penghasilan
tambahan bagi masyarakat, indeks kesejahteraan meningkat, dan merupakan benefit
bagi masyarakat serta lingkungan yang
nantinya dapat menjadikan pendapatan untuk pembayaran Kredit Mesra,"
ungkap Widi.
"Seperti
arahan dari Pak Gubernur, masyarakat yang tinggal di desa namun rezeki kota dan
bisnis mendunia," kata Widi.