Direksi bank bjb dalam acara live Youtube Mirae Aseet (foto:ist). |
Hal itu disampaikan jajaran direksi
bank bjb saat hadir menjadi pembicara live Youtube Mirae Asset "Kamu Beli
Saham Apa", Kamis (10/3/2022).
Hadir Direktur Utama bank bjb Yuddy
Renaldi, Direktur Keuangan bank bjb Nia Kania, Direktur Information Technology,
Treasury & International Banking bank bjb Rio Lanasier.
Dalam paparannya, Yuddy menyebut,
saat ini bank bjb terus menggenjot pendapatan utama baik dari segmen konsumer,
korporasi, UMKM, komersial, dan lainnya. Juga terus melakukan penetrasi
keuntungan dari fee based income layanan digital.
"Kami kedepan juga ada rencana
yang saat ini sedang intense dibicarakan dengan BPD lain. Ini seiring ketentuan
terbitnya POJK bahwa BPD harus memiliki modal inti harus minimal Rp3 triliun.
Kalau tidak terpenuhi, akan turun kelas. Namun dari POJK ini ada esepsi, bahwa
BPD bisa berkumpul atau membuat KUB (Kelompok Usaha Bank), " beber dia.
KUB ini nantinya akan membawa bank
bjb menjadi holding BPD. Saat ini sudah ada 5 BPD yang intense berkomunikasi
dengan bank bjb. "KUB ini akan menjadi fokus kami, terutama dalam
pemanfaatan digitalisasi oleh BPD lainnya, " kata Yuddy.
Menurut dia, bank bjb saat ini telah
menyiapkan Capex (capital expenditure) hingga Rp500 miliar untuk memperkuat
digitalisasi layanan keuangan. Perseroan berkomitmen tidak pelit belanja
Information Technology (IT). Apalagi, digitalisasi adalah keniscayaan yang
sebagaimana kebutuhan zaman yang serba cepat dan mudah.
Tak hanya itu, bank bjb juga terus
memperkuat layanan keuangan dari sisi pembiayaan. Misalnya bjb Indah
(Infrastruktur Daerah), memfasilitasi pinjaman modal bagi pemerintah daerah.
Sehingga mereka bisa mendapat pinjaman secara mudah untuk membiayai pembangunan
infrastruktur daerah.
"Banyak pemerintah daerah yang
minati ini pembiayaan bjb Indah ini. Tidak cuman pemda di Jabar dan Banten,
tapi pemda lainnya juga sangat berminat. Bahkan, untuk program ini Non
Performing Loan (NPL)-nya 0, artinya sangat bagus kinerjanya, " beber
Yuddy.
bank bjb juga memiliki program bjb
Mesra (Masyarakat Ekonomi Sejahtera). Program pembiayaan bagi ultra mikro yang
tidak bankable namun ingin memajukan usahanya. bjb Mesra adalah fasilitas
kredit tanpa bunga dan agunan. Namun hanya bisa diakses oleh komunitas di rumah
ibadah.
"Target perseroan kedepan
mencatat pertumbuhan hingga double digit. Kami akan menjadi elit bank, yaitu
menjadi tuan rumah di wilayah kita sendiri. Intinya bagaimana kita kolaborasi
dan open minded. Termasuk bagaimana kita juga berupaya penuhi kebutuhan
milenial, " beber dia.
Terkait KUB, Direktur Keuangan Nia
Kania mengatakan, secara potensi BPD di Indonesia memiliki nilai aset yang
cukup besar. Jika BPD ini menjadi satu kesatuan, akan menjadi entitas bisnis
yang cukup besar. Secara aset, BPD di Indonesia mencapai lebih dari Rp800
triliun.
"Setelah KUB ini terbentuk,
banyak kerja sama yang bisa dibangun. Di mana antar BPD bisa kerja sama SDM,
jaringan kantor, treasure, kredit, dan lainnya. Ini potensinya luar biasa
besar, " kata dia.
Sementara itu, Direktur Information
Technology, Treasury & International Banking bank bjb Rio Lanasier
mengatakan, bank bjb saat ini sedang menggagas terbangun nya super apps.
Rencananya dalam waktu dekat akan segera di-launching.
"Super apps ini nantinya
menjawab kebutuhan konsumen yang kian besar. Super apps ini satu aplikasi untuk
semua layanan keuangan. Aplikasi ini juga nantinya akan memudahkan digitalisasi
pada KUB, " imbuh dia. (*/red).