Ketua Harian Satgas Covid-19 Bandung, Asep Gufron memaparkan kondisi kasus covid-19 didalam rapat terbatas evaluasi bersama Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana (foto:hms). |
BANDUNG, Faktabandungraya.com,-- Ketua Harian Satgas Covid-19 Bandung, Asep Gufron mengatkan bahwa angka kasus konfirmasi aktif Covid-19 di Kota Bandung semakin menunjukkan kelandaian. Bahkan per 28 Maret 2022, rata-rata konfirmasi aktif di Kota Bandung mencapai 186 kasus per hari.
Dengan semakin melandainya kasus
covid-19, tntunya bisa membuat kita
bernapas lega, namun tetap waspada dan patuhi prokes. Hal ini disampaikan ASep Gufron
dalam rapat terbatas evaluasi
PPKM Level 3 di Balai Kota Bandung, Selasa,
(29/03/2022).
"Gelombang omicron di Kota
Bandung telah melewati puncaknya. Puncak kasus kita terjadi pada 24 Februari
2022 yaitu 1.739 kasus. Saat ini sedang terjadi penurunan kasus," ujar
Asep.
Untuk menekan penyebaran Covid-19,
Asep memaparkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan melakukan percepatan
vaksinasi booster. Sampai saat ini, vaksin dosis III di Kota Bandung telah
mencapai 22,01 persen.
"April ini, targetnya sebelum
Idul Fitri kita sudah mencapai vaksinasi dosis III di angka 30 persen. Untuk
sekarang, persentase vaksin booster Kota Bandung tertinggi se-Jawa Barat,"
ucapnya.
Pelandaian konfirmasi positif juga
terlihat dari jumlah bed occupancy rate (BOR) yang sudah mengalami kekosongan
di beberapa titik. Bahkan, tempat isolasi yang tersedia di 30 kecamatan se-Kota
Bandung tak terisi sama sekali sampai Senin kemarin.
"Antapani Kidul memang sempat
tinggi beberapa hari terakhir, tapi sudah mulai membaik. Dari semula 300 kasus
lebih, sekarang hanya 73 kasus," ungkapnya.
Untuk tempat isolasi terpusat pun beberapa
di antaranya sudah tidak dioperasikan.
"Untuk saat ini, akan kita
fokuskan ke Eks Akper Sukapura dengan kapasitas 100 tempat tidur. Ada juga
beberapa tempat lokasi terpusat lainnya, yakni BPSDM Jabar dan tiga
hotel," imbuh Asep.
Menanggapi penurunan kasus Covid-19,
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menyampaikan, akan
mengakselerasi dosis III dengan bantuan pihak kewilayahan.
"Karena ada regulasi harus tiga
bulan dulu dari dosis II, maka kita akan menyisir dulu melalui teman-teman
kewilayahan bersama puskesmas terkait data warga yang sudah bisa melakukan
booster," tutur Yana.
Menjelang Ramadan, Yana mengatakan,
akan sangat berhati-hati dalam mengambil kebijakan relaksasi.