Gambar ilustrasi peringatan Bandung Lautan Api |
BANDUNG,
Faktabandungraya.com,-- Hari ini tanggal 24 Maret 2022 tepat 76 tahun yang
lalu, telah terjadi pembumihangusan kota Bandung, yang dikenal dengan peristiwa Bandung Lautan Api.
Untuk
memberikan semangat juang Warga
Bandung dalam mempertahankan kota Bandung
dari agresi Belanda, maka lahirlah lagu
Halo-halo Bandung.
Ada
apa sich dibalik lagi Halo-halo Bandung yang diciptakan oleh Ismail Marzuki dan siapa siapa yang menyangka, lagu
perjuangan Halo Halo Bandung ini ternyata berasal dari ragu romantis loh,
warga.
Kalau
kita menyimak versi awal dari lirik lagu "Hallo Bandung" menunjukkan,
lagu ini lahir sebagai ungkapan rasa rindu yang sentimental, bukan dimaksudkan
sebagai lagu perjuangan.
Dikutip
dari sejumlah sumber, liriknya berangkat dari kisah Ismail Marzuki yang sempat
mengungsi ke Bandung bersama istrinya, Eulis Zuraidah demi menghindari
pendudukan tentara Inggris dan Belanda di Jakarta.
Sayangnya,
tak lama setelah mereka menetap di Bandung, terbit ultimatum dari pihak Inggris
yang memerintahkan pihak tentara pejuang Indonesia untuk segera meninggalkan
kota kembang ini.
Kemudian,
pihak pejuang Indonesia membalas dengan sengaja membakar rumah dan gedung di
penjuru wilayah selatan kota Bandung sebelum mereka meninggalkan kota pada 24
Maret 1946. Peristiwa ini pun dikenal sebagai Bandung Lautan Api .
Ismail
dan istrinya pun kembali ke Kota Batavia. Namun kenangan indah selama menetap
di Bandung selalu melekat dalam ingatannya.
Hal
tersebut mendorongnya untuk menciptakan lagu berbahasa Sunda dengan judul
"Hallo Bandung". Tak hanya itu, ia juga menciptakan beberapa lagu
lainnya seperti, "Bandung Selatan di Waktu Malam" dan
"Saputangan dari Bandung Selatan".
Peristiwa
Bandung Lautan Api mengilhami Ismail Marzuki beserta para pejuang Indonesia
saat itu untuk mengubah dua baris terakhir dari lirik lagu "Hallo
Bandung" menjadi lebih patriotis dan membakar semangat perjuangan.
Segera
setelahnya, lagu Halo Halo Bandung menjadi sangat dikenal dan menjadi salah
satu lambang perjuangan kemerdekaan Indonesia melawan penjajah
Meski
lagu tentang tanah Sunda, kita akan menemukan kata "beta" dalam lirik
lagu tersebut. Ada yang menyebutkan bahwa kata "beta" dalam lagu ini
diambil dari bahasa daerah Ambon, Maluku, yang berarti "saya". Namun,
ada pula yang mengatakan "beta" berasal dari bahasa Melayu. (din/red)
Halo, halo Bandung,
ibu kota Periangan
Sekarang telah menjadi lautan api