Warga Cianjur Selatan Tanam Pisang di tengah jalan Provinsi (foto:ist) |
CIANJUR, Faktabandungraya.com,-- Anggota
DPRD Jawa Barat H. Mirza Agam Gumay, dari
dapil Jabar IV Kabupaten Cianjur membenarkan
Jalan Provinsi yang berada di wilayah Cianjur
Selatan banyak dalam kondisi rusak parah.
Kondisi jalan Provinsi yang terletak antara Kecamatan Cilaku hingga kecamatan Sindangbarang- Cidaun lebih kurang 100 KM kondisi memang sangat kurang layak. Bahkan beberapa waktu lalu masyarakat setempat dan Mahasiswa Cianjur sempat menanami pohon pisang ditengah jalan yang rusak.
Menurut Agam sapaan-- H. Mirza Agam
Gumay, bahwa penanam pohon dipisang
ditengah jalan Cilaku dan
Sindangbarang sebagai wujud protes masyarakat dan mahasiswa terhadap kondisi
jalan provinsi.
Masyarakat Cianjur sudah lelah dan
bosan dengan kondisi jalan provinsi yang rusak parah. Padahal jalan yang
melintasi 8 kecamatan tersebut merupakan akses vital dan utama pusat perkotaan
Cianjur menuju ke wilayah selatan.
"Mulai dari yang mengirim hasil
panen, akses menuju rumah sakit, pendidikan, hingga akses wisata semuanya
melalui jalan provinsi. Jadi dengan kondisi jalan yang rusak, menghambat
semuanya," katanya.
Politisi Partai Gerindra Jabar ini
juga mengatakan, beberapa hari lalu
ketika dirinya melakukan kegiatan Reses II di wilayah Cianjur Selatan, warga
Cianjur Selatan minta agar Gubernur Jabar Ridwan Kamil segera memperbaiki jalan
Provinsi di wilayah Cianjur Selatan.
“ Pak mohon, sampaikan kepada pak Gubernur Ridwan Kamil, tolonglah segera perbaiki jalan provinsi di Cianjur Selatan ini. Kerusakan jalan ini sudah lama kalau dibiarkan terus akan semakin parah dan dapat menyebabkan kecelakaan dan jatuh korban”, ujar Agam mengulangi ucapan permohonan warga Cianjur Selatan.
Inilah jalan provinsi di Cianjur Selatan (foto:ist) |
Tingkat kerusakan jalan provinsi di
Cianjur Selatan sangat menghambat roda perekonomian masyarakat. Mengingat
sebagian masyarakat di daerah tersebut merupakan petani dan membutuhkan akses
jalan yang baik guna mendistribusikan hasil pertaniannya.
"Akhirnya menghambat, terutama
perekonomian yang tadinya mengirim sayuran bisa ditempuh dengan waktu 3 jam ke
kota Cianjur, tapi dalam beberapa bulan terakhirnya jauh lebih lama tbisa
menghabiskan waktu 5 jam-an”, tandas Agam yang juga anggota Komisi II DPRD Jabar
ini. (AdiP/husein).