Drs.H. Daddy Rohanady melakukan kegiatan reses II di Desa Walahar-Kec Gempol Kab CIrebon (foto:ist). |
CIREBON,
Faktabandungraya.com,-- "Sangat ironis," ternyata Balai Desa Walahar hingga
kini sudah dua belas tahun masih mengontrak. Artinya, sudah cukup lama desa tersebut tidak
memiliki kantor/balai desa sendiri.
Hal itu
diungkapkan anggota DPRD Jabar Daddy Rohanady dari Fraksi Gerindra ketika dimintai komentarnya soal hasil resesnya
di Desa Walahar merupakan salah satu desa di Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon.
"Ternyata
masih ada balai desa yang mengontrak di atas lahan milik desa lain. Bisa jadi
Desa Walahar hanya salah satu di antara sejumlah desa lainnya yang masih belum
memiliki balai desa sendiri," ujar wakil rakyat dari daerah pemilihan Jabar
XII (Kota dan Kabupaten Cirebon serta Kabupaten Indramayu) tersebut.
Masih
menurut Daddy, ada hal yang lebih parah lagi. Desa Walahar sudah mengontrak
balai desa itu sejak dua belas tahun lalu. Kini Desa Walahar ini dipimpin Kuwu Sujana yang baru dilantik
sekitar tiga bulan lalu.
Hingga kini
Balai Desa Walahar masih mengontrak di atas tanah lahan Desa Cupang. Desa
Cupang merupakan desa induk karena Desa Walahar merupakan hasil pemekaran.
Oleh karena
itu, kuwu dan seluruh masyarakat mengusulkan agar Pemprov Jabar membantu
mewujudkan pembangunan gedung kantor balai desa itu. Tanah bengkok ada untuk lahan
pengganti balai desa, tetapi dana desa tidak mencukupi untuk membangun balai
desa yang baru.
Ini tentu
berkaitan dengan rasa nyaman para pengurus desa yang akan melayani masyarakat
di tiga blok, yakni Blok Walahar, Krasak, dan Kalimati.
Jumlah
Penduduk Desa Walahar adalah 3.499 jiwa lebih dengan komposisi laki-laki 1.781 jiwa dan perempuan 1.718 jiwa. Dari
jumlah tersebut, masih cukup banyak warganya yang tidak bekerja. Yang bekerja
pun cukup banyak yang merupakan buruh harian lepas dan wiraswasta.
Dengan
sekitar 500 pelajar/mahasiswa di desa ini, ke depannya desa ini diharapkan
menjadi desa yang lebih cepat maju.
Daddy
menyatakan Desa Walahar Kecamatan Gempol Kabupaten Cirebon sangat membutuhkan
bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Bantuan tersebut untuk pembangunan
Balai Desa, Gedung Serba Guna, perbaikan rutilahu (rumah tidak layak huni).
Desa Walahar
juga membutuhkan bantuan perbaikan jalan lingkungan (Blok Penjalin) sepanjang 2
km dengan lebar 5 m. Jalan ini sering dipakai untuk mengangkut barang galian
dari Gunung Cupang. Kendaraan pengangkut hasil galian itu rata-rata overload.
Masyarakat minta dilakukan penutupan supaya
kendaraan yang overload itu tidak melewati jalan desa.
Hingga kini
sudah banyak jendela rumah yang retak. Bahkan, dinding tembok dan jendela SMPN
2 Gempol saja sudah banyak yang retak akibat hal itu. Selain itu, Desa Walahar
juga membutuhkan bentuan pengadaan tempat penampung sampah per blok. Belum lagi
pembangunan mesjid desa yang sudah 2 tahun mangkrak.
"Semoga
semua pihak terkait mau mendengar hal ini. Mereka juga warga Jawa Barat yang
saya yakin ingin ikut maju bersama seperti warga Jabar di tempat lain,"
pungkas Daddy yang merupakan wakil rakyat dari daerah pemilihan
Cirebon-Indramayu itu. (daro/sein).