Rombongan Anggota Komisi II DPRD Jabar saat mengujungi KPSBU Lembang -KBB (foto:humas). |
BANDUNG, Faktabandungraya.com,--Dinilai menilai memiliki kinerja baik, Komisi II DPRD Jawa Barat mengapresiasi dan mendorong Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Lembang Kabupaten Bandung Barat , menjadi Pilot Project Peternakan Sapi dan Susu serta pengelolaan hasil lainnya.
KPSBU yang berdiri sejak tahun 1971, yang telah memiliki kegiatan usaha
meliputi usaha simpan pinjam, perdagangan susu, penyediaan makanan ternak atau
biasa disebut MAKO (Makanan Koperasi), pembibitan dan kesehatan hewan, dan
usaha perdagangan dari hasil olahan susu menjadi berbagai jenis makanan dan
minuman.
Melihat dari usianya, KPSBU Lembang
yang kini sudah lebih dari setengah abad lebih, tentu memiliki jam terbang yang luar biasa. Sehingga
hingga kini roda organiasi Koperasi terus berjalan dengan baik.
Jadi, tidak salah kalau Komisi II
DPRD Jabar mendorong agar Koperasi PSBU menjadi menjadi Pilot Project Peternakan Sapi dan Susudi Jabar bahkan di Indonesia.
Hal ini dikatakan Anggota Komisi II
DPRD Jabar, H Syamsul Bachri, SH, MBA saat dimintai tanggapannya terkait hasil
kuker Komisi II DPRD Jabar beberapa
waktu lalu ke KPSBU Lembang di kabupaten Bandung Barat, Minggu (24/04/2022).
Dikatakan Politisi PDIP Jabar ini, kedatangan
rekan Komisi II ke KPSBU Lembang
tersebut, untuk melihat dan mengetahui perkembangan dan keunggulan pihak koperasi
dalam mengelola ternak sapi dan susu serta makanan dan minuman yang dihasilkan dari susu oleh KPSBU Lembang.
Waktu kunker kemarin saya tidak
ikut, tetapi dirinya bersama rombongan Komisi II DPRD sudah beberapa kali melakukan
kunjugan kerja ke Koperasi PSBU Lembang tersebut.
Dari hasil kunjungan kerja Komisi II,
keberadaan Koperasi PSBU Lembang sangat
layak menjadi pilot project dalam pengelolaan secara keseluruhan. Bahkan jumlah anggotanya aja, sudah banyak hingga
mencapai 7000 anggota, sehingga dapat
diindikasikan bahwa koperasi ini sehat.
“Pencapaian ini sangat berdampak
positif khususnya bagi keanggotaan KPSBU, terlebih bagi peternak yang juga
sekaligus sebagai anggota koperasi yang banyak mendapatkan keuntungan secara
organisasi,” ujar anggota Komisi II dari Dapil Jabar XII (Kab/kota Cirebon-Kab
Indramayu) ini.
Dirinya menambahkan, hal lain yang
berpotensi untuk dikembangkan yakni pemanfaatan produk olahan KPSBU berupa
pupuk yang dapat dikerjasamakan dengan lingkungan pemerintah Provinsi Jawa
Barat sesuai dengan kewenangannya, misalnya untuk mendorong seluruh SMK/SMA di
Jabar agar menggunakan pupuk dari KPSBU tersebut.
“Bukan soal bisnisnya tetapi lebih
kepada pendekatan pemberdayaan ekonomi yang berbasis koperasi. Tentunya
diharapkan akan berdampak signifikan terhadap perekonomian di Jawa Barat,”
katanya.
Sektor lainnya, lanjut dia, yang
menjadi kendala bagi KPSBU ialah ketersediaan lahan untuk pakan ternak sangat
terbatas. Karena itu, dirinya mendorong pemerintah daerah untuk mewujudkan
lahan yang dibutuhkan, hal ini memerlukan koordinasi dan pendataan lintas
lembaga yang harus dikaji lebih luas agar semua mendapatkan manfaat dari hasil
kerja sama tersebut.
“Sehingga kedepan para peternak
dapat meningkatkan produksi produk susu yang dihasilkan, atau produk lain dari
peternakan sapi seperti bio gas dan sebagainya,” tandasnya. (Adip/sein).