Plt wali kota Bandung Yana Mulyana menerima manajemen Telkomsel terkait aplikasi AMS (foto:humas). |
BANDUNG, Faktabandungraya.com,-- Pemerintah
Kota (Pemkot) Bandung bekerja sama dengan PT. Telkomsel memaksimalkan layanan
kesehatan berupa pemasangan Global Positioning System (GPS) pada 67 ambulans
yang tersebar di puskesmas dan fasilitas kesehatan (faskes).
Semua ambulans tersebut terintegrasi
dalam aplikasi Ambulance Management System (AMS) yang dibuat PT. Telkom.
Langkah maju ini memudahkan para petugas Public Safety Center (PSC) 119 Bandung
yang dikelola Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung untuk menyediakan ambulans
bagi warga yang membutuhkan.
Saat penyerahan aplikasi AMS di
Balai Kota Bandung, pada Jumat, 8 April 2022, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota
Bandung, Yana Mulyana menyampaikan apresiasi dan harapannya untuk kemajuan
layanan faskes.
"Waktu Covid-19 delta itu
sempat ada isu kalau banyak ambulans yang sengaja bolak-balik untuk menimbulkan
ketakutan di masyarakat. Dengan adanya aplikasi ini kita bisa lihat efektivitas
kendaraan ambulans yang beroperasi," ungkap Yana.
Melalui aplikasi AMS ini, Pemkot
Bandung juga bisa memantau faskes yang paling sering menangani berbagai
kejadian. Dengan begitu, Pemkot Bandung bisa mengambil kebijakan yang tepat.
"Prinsipnya semua itu harus
based on data agar valid. Misal ternyata dalam satu daerah ambulansnya aktif
beroperasi dengan jarak yang cukup jauh. Berarti, bisa jadi perlu kita sediakan
puskesmas tambahan. Ini bisa membantu kita untuk mengambil kebijakan,"
jelasnya.
Bahkan, data-data posisi tiap unit
ambulans, tujuannya akan ke mana, sampai nomor platnya pun bisa diintegrasikan
ke Bandung Command Center (BCC).
"Sesuai dengan tujuan kita
untuk bangun Bandung jadi smart city, maka semua memang harus
terintegrasi," imbuhnya.
Menanggapi hal ini, Officer Fleet
Sales and Channel Management PT. Telkomsel, Akbar P. Sampoerna menjelaskan,
aplikasi ini diberikan untuk memudahkan call center 119 mengontrol dan melihat
kebutuhan ambulans yang ada di Kota Bandung.
"AMS ini kami buat sesimpel
mungkin agar bisa digunakan oleh teman-teman 119," ujar Akbar.
Dengan satu kali klik, data-data
ambulans yang telah terintegrasi akan terpampang.
"Kita juga bisa tahu ambulans
terdekat ada di mana. Sehingga bisa diakses secara cepat dan mudah oleh
masyarakat," ucapnya.
Untuk server, Akbar menambahkan,
semua data akan langsung tersimpan di cloud PT. Telkomsel. Selain ambulans,
rencananya faskes lain yang dibutuhkan masyarakat akan terintegrasi juga dalam
aplikasi ini.
"Meski memang sampai saat ini
masih kami kembangkan sesuai dengan kebutuhan pemkot. Supaya bisa kita
kombinasikan juga dengan semua sarana yang ada di Kota Bandung," paparnya.
Sedangkan Kepala Dinkes Kota
Bandung, dr. Ahyani Raksanagara menuturkan, saat ini dari 88 unit ambulans, 67
diantaranya telah terintegrasi GPS.
"Pemkot Bandung memiliki 88
unit ambulans. Namun, ada beberapa yang kurang berfungsi untuk layak jalan.
Sehingga baru 67 unit yang terintegrasi," kata Ahyani.
Sembari membenahi unit-unit lainnya,
Ahyani mengaku akan terus mendata kebutuhan faskes lainnya untuk dimasukkan
dalam aplikasi AMS. (din/red).