Webinar Bank bjb bersama Bank Mandiri Sekuritas (foto:hmsbjb). |
BANDUNG, Faktabandungraya.com,-- PT.
Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (IDX : BJBR) tetap mampu
menjaga kinerja di tengah pandemi. Ditandai kenaikan aset, juga mampu menjaga
rasio kredit macet di 1,24%. Bahkan, pertumbuhan bisnis di atas rata-rata
industri.
Direktur bank bjb Yuddy Renaldi
menyampaikan, dengan capaian positif itu, bank bjb menjadi kebanggaan para
pemegang saham, antara lain Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota, Kabupaten,
yang ada di Jawa Barat dan Banten.
Fokus bank bjb terhadap digitalisasi
juga sudah berdampak positif, dimana layanan digital bank bjb masuk 10 mobile
banking terbaik nasional di atas aset Rp100 triliun, dan rangking pertama untuk
kategori Bank Pembangunan Daerah.
Disampaikan Yuddy, bank bjb
merupakan bank yang tumbuh dengan basis pembiayaan di consumer segment, dimana
consumer payroll menjadi andalan. Namun,
kini juga semakin berkembang dimana segmen korporasi, komersial, terus
tumbuh.
“Dari waktu ke waktu bank bjb tumbuh
menjadi bank resilience, kami tidak pernah turun dari sisi pencapaian di tengah
pandemi,” ujar Yuddy, dalam Webinar yang digelar bersama Mandiri Sekuritas,
Rabu sore (6/4).
bank bjb melakukan transformasi
digital untuk meningkatkan kinerja, memperluas pasar, dan mengefisienkan
bisnis. Di bank bjb, ekosistemnya juga tersebar, berbagai pasar tradisional di
Jawa Barat sudah menggunakan layanan digital bank bjb. Bahkan, Pasar Mayestik
di Jakarta, hingga pusat grosir seperti ITC yang tersebar di daerah, Pasar
Tanah Abang, sudah menggunakan QRIS yang terkoneksi dengan DigiCash.
Belum lagi, pengembangan ekosistem
seperti wajib pajak, pengembangan UKM di Bali, pembentukan petani milenial,
sehingga menjadikan bank bjb yang memiliki layanan luas, tidak hanya di Jabar.
“Market kita tidak hanya di Jawa Barat dan Banten, tapi sudah ada di 14 provinsi,”
ujar Yuddy.
Bahkan, bank bjb sudah ditunjuk
Kemendagri untuk melakukan program digitalisasi nusantara di pedesaaan. Hal ini
menjadi tonggak sejarah bagi bank bjb, karena membuktikan digitalisasi diakui
dipercaya berbagai pihak. Kontribusi program digitalisasi nusantara di pedesaan
juga, akan berkontribusi meningkatkan literasi dan inklusi keuangan.
“Saat ini bank bjb diminta untuk
menjalankan program digitalisasi nusantara di pedesan seluruh Indonesia. Jangan
diskreditkan pedesaan, uang itu berputar di desa, satu desa 1 miliar jadi
bayangkan ribuan hingga puluhan ribu
desa dana bergulirnya bisa triliunan,” ujar Yuddy.
Salah satu kunci pertumbuhan, karena
dilakukan ekspansif namun selektif, berfokus pada bisnis tahan guncangan.
Bahkan, manajemen juga sepakat, untuk terus mendorong kenaikan fee based income
yang ditopang dari digital channel. Karena itu, setiap hari manajemen mendorong
berbagai cabang untuk memperluas utilisasi DigiCash (QRIS).
Pembiayaan sektor korporasi juga
berkontribusi terhadap pertumbuhan bank bjb. Pertumbuhan juga didukung komitmen
bank bjb dalam hal kepastian pembiayaan, dimana jika dokumen lengkap, maka
dalam 25 hari diputus apakah akan diberikan pembiayaan atau tidak. Sehingga
tidak berlama-lama.
“Itu komitmen manajemen dalam
menjaga kepercayaan nasabah dan calon nasabah,” ujar Yuddy.
bank bjb dalam waktu dekat akan
meluncurkan super apps untuk mengakselerasi digitalisasi, mempercepat
pelayanan, dimana akan ada fitur untuk pengajuan kredit. Akan ada juga smart
mobile banking, yang menggabungkan fitur konvensional dan layanan bagi segmen
milenial.
Hal itu dilakukan, sebagai salah
satu persiapan dimana bank bjb ingin menjadi akselerator daerah, apalagi akan
ada rencana konsolidasi dan sinergi sejumlah bank pembangunan daerah di bawah
bank bjb.
bank bjb pun memperkuat data center,
arsitektur cloud, juga keamanan alias cyber security agar platform digital
benar-benar aman dan nyaman digunakan nasabah yang sudah tersebar di 14
provinsi.
“Makanya kami persiapkan arsitektur
yang bisa handle 10 juta active user di aplikasi, saat ini active user DigiCash
sudah mencapai 3 juta,” ujar Yuddy. (hmsbjb/red).