Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan didampingi Anggota Komisi B Agus Salim saat meninjau stock kebutuhan bahan pokok di gudang Bulog Bandung (foto:humpro). |
Kunjungan perwakilan DPRD Kota
Bandung diterima langsung Kepala Bulog Cabang Kota Bandung Yuliani Alzam.
Tedy mengatakan, kunjungan wakil
DPRD Kota Bandung ke Bulog Kota Bandung dalam upaya mengecek ketersediaan stok
dari bahan pokok yang memang dibutuhkan oleh masyarakat, terutama di bulan
Ramadan.
“Secara umum kita mendapatkan
penjelasan dari Bu Yuliani dari Bulog Kota Bandung. Di luar minyak goreng stok
relatif tersedia dengan memadai,” tutur Tedy.
Ketersediaan stok ini termasuk
beras, baik beras medium maupun premium.
“Alhamdulillaah stok tersedia dan
insyaallah sampai dengan bulan Ramadan akan bisa memenuhi warga Kota Bandung.
Jadi tidak perlu panik tidak perlu bingung untuk ketersediaan beras,” ujarnya.
Kemudian stok gula pasir dan tepung
juga tersedia dengan memadai. Termasuk juga daging sapi beku masih tersedia
cukup banyak.
Hanya daging kerbau yang stoknya
terpantau relatif menipis, karena kebutuhan masyarakat yang beralih mengikuti
harganya yang murah yakni Rp80 ribu per kilogram.
“Sementara daging sapi beku kan
Rp110 ribu. Ini tentunya kita meminta kepada Bulog Kota Bandung untuk segera
berkomunikasi, mengajukan ke pemerintah pusat. Terutama untuk daging kerbau
mudah-mudahan bisa disuplai kembali di pekan kedua April ini,” ucap Tedy.
Dari kunjungan itu diketahui adanya
informasi bagi masyarakat yang bisa langsung datang ke Bulog untuk memenuhi
kebutuhannya. Meski begitu, untuk beberapa pembelian produk dibatasi.
Di Bulog Cabang Kota Bandung,
pembelian minyak goreng tidak boleh lebih dari 4 liter.
Pembelian daging kerbau juga tidak
boleh melebihi 2 kilogram, karena stoknya masih menipis
Tetapi cadangan untuk komoditas yang
lain seperti tepung, gula putih, bawang, beras, dan daging sapi, terpantau aman
untuk beberapa masa ke depan.
“Ya alhamdulillah, dengan komunikasi
yang baik, beberapa kali ketemu, dengan Bulog, beberapa kesempatan bersama
Disdagin juga Bulog hadir. Secara harga juga menarik. Seperti bawang merah dan
putih tersedia dengan murah, Rp25 ribu per kilogram,” tuturnya.
Dari hasil kunjungan itu, Tedy
berharap masyarakat Kota Bandung untuk tidak panik. Ketersediaan barang pokok publik
ini terus diupayakan dari berbagai lini, termasuk dari Bulog.
“Dengan kita tidak panic buying,
insyaallah mudah-mudahan harga akan berangsur stabil. Kami juga mengimbau
kepada para pedagang pasar-pasar, termasuk di retail, harga tentunya kita
harapkan tidak terlalu tinggi, disesuaikan dengan harapan ikuti HET yang
menjadi ketentuan pemerintah, karena untuk menjamin ketersediaannya juga.
Jangan sampai muncul panic buying,” ujar Tedy.
Kepala Bulog Cabang Kota Bandung
Yuliani Alzam menambahkan, untuk stok beras bisa sampai memenuhi kebutuhan
warga hingga lima bulan ke depan.
“Untuk beras premium saat ini kami
ada 100 ton dan itu revolving (terus dipenuhi). Nanti pada saatnya mau menipis,
kira-kira 10 ton akan kami perbaharui lagi ketersediaannya,” ujarnya.
Untuk stok komoditi lain, memang
tergolong aman seperti gula, tepung terigu, bawang. Yang memang sedang dalam
kondisi menipis itu sekarang stok daging kerbau dan minyak goreng.
“Namun, untuk minyak goreng kami
sudah mengajukan PO ke produsen. Insyaallah minggu-minggu ini sudah tersedia.
Daging kerbau dalam minggu kedua atau ketiga akan datang lagi 10 ton.
Insyaallah untuk Lebaran aman,” kata Yuliani.
Anggota Komisi B DPRD Kota Bandung
Agus Salim menuturkan, Komisi B dalam waktu dekat akan melakukan pemanggilan
terhadap para produsen dan distributor bahan kebutuhan pokok masyarakat.
“Dari Komisi B kita panggil
dinas-dinas yang berkaitan dengan upaya menstabilkan kebutuhan pokok. Semoga
dengan momentum Ramadan dan Lebaran, kebutuhan pokok masyarakat bisa terpenuhi.
Dengan begitu mungkin stabilitas harga bisa meringankan masyarakat. Kita juga
akan terus sidak ke pasar,” tutur Agus. (Edit/red).