Anggota Komisi II DPRD Jabar H.Samsul Bachri, SH, MBA dari Fraksi PDIP (foto:ist). |
BANDUNG, Faktabandungraya.com,-- Keberadaan
pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam mendorongan percepatan
pemulihan ekonomi nasional dan daerah memiliki peran yang cukup
signifikan.
Untuk itu pemerintah melalui program
Pemulihan Eonomi Nasional (PEN) di tahun 2022 ini telah telah menyiapkan anggaran cukup besar
mendorong dan mendukung para pelaku UMKM agar hidup dan berkembang kembali
setelah dilanda badai pandemic covid-19 selama dua tahun ini.
Anggota Komisi II DPRD Jabar H.
Syamsul Bachri, SH, MBA mengatakan, ada triliunan anggaran yang telah disiapkan
oleh pemerintah pusat melalui program PEN, bahkan ratusan miliar juga disiapkan
oleh pemerintah provinsi dan Kabupaten/kota guna melindungi,
mempertahankan dan meningkatkan
kemampuan ekonomi para pelaku UMKM agar usahaya jalan kembali.
“Selama pandemi, ada ratusan bahkan
ribuan pelaku UMKM di Jabar yang tidak dapat beraktivitas dan berproduksi.
Padahal sebagai mana ita ketahui bahwa kebaradaan UMKM memberikan kontribusi
pada perekonomian masyarakat dan
pendapatan daerah maupun nasional”.
Demikian dikatakan, H.Syamsul Bachri,
SH, MBA saat dhubungi melalui telepon seluleranya, Sabtu (23/04/2022).
Dikatakan, untuk menggeliat kembali
perekonomian masyarakat , pemerintah
memberikan perhatian khusus bagi pelaku UMKM dengan memberikan pinjaman/ kredit
kepada pelaku UMKM dengan bunga yang relative kecil. Bahkan di Jabar sendiri,
Komisi II bersama pemprov Jabar telah menganggarkan sejumlah anggaran stimulus dalam APBD Jabar 2022 yang diperuntukan bagi pelaku
UMKM.
Politisi PDIP Jabar ini menambahkan bahwa,
pemberian stimulus dan pinjaman lunak dari perbankan kepada para pelaku UMKM Jabar,
hendaknya dimanfaatkan untuk menghidupkan
kembali usaha dan juga pengembangan usahanya.
Namun Syamsul juga meminta kepada pemerintah
melalui OPD terkait (Dinas Koperasi dan UKM , Dinas Perindag Jabar) agar para pelaku UMKM diberikan pelatihan
pengembangan usaha. Baik itu, peningkatan kualitas produksi, SDM maupun
pemasaran hasil produksi.
Selain itu, sangat perlu sekali
pelaku UMKM diberikan pelatihan digital. Hal ini mengingat di era gitalisasi
saat ini, tentunya pelaku UMKM Jabar
harus didorong agar melek digital, terutama sabagai sarana promosi dan
transaksi jual-beli.
"Sekarang sudah era digital,
tidak bisa lagi dengan cara manual, kalau tidak ingin ketinggalan," tandasnya. (adip/husein).