Ketum PWI Pusat Atal Sembiring Depari (foto:ist) |
JAKARTA, Faktabandungraya.com,--Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat mengutuk keras pembunuhan wartawan Al Jazeera keturunan Palestina berkebangsaan Amerika Serikat, Shireen Abu Akleh.
Besar kemungkinan penembakan
dilakukan tentara Israel saat Shireen meliput konflik yang terjadi di Kamp
Pengungsi Jenin, Tepi Barat, wilayah Palestina yang dijajah Israel,
Dalam pernyataan pers yang beredar
Sabtu (14/5), Ketua Umum PWI Pusat Atal Sembiring Depari mengatakan, pembunuhan
seorang wartawan, apalagi yang tengah bertugas di lapangan, tidak hanya
jelas-jelas melanggar hukum humaniter internasional, tetapi, juga merupakan
kekejian yang sama sekali tidak berperikemanusiaan.
“Apalagi sangat jelas bahwa Shireen
sudah memakai rompi bertuliskan besar-besar Press, ”kata Atal.
PWI Pusat mengutuk kekejian yang
hingga saat ini ditengarai dilakukan personel militer Israel itu. Boleh jadi
upaya pembunuhan tersebut seiring dengan kerapnya Shireen melaporkan apa yang dilakukan tentara Israel
di wilayah pendudukan Palestina.
“Rekam jejak Shireen selama ini
menegaskan bahwa dirinya adalah seorang wartawan yang tak bisa membiarkan
kekejaman dan ketidakadilan terjadi di wilayah pendudukan Palestina, yang
seolah telah normal dilakukan aparat Israel,” kata Atal.
Aneka fakta kejahatan yang dilakukan
tentara Zionis di wilayah pendudukan Tepi Barat, antara lain, mengebom kantor
Al Jazeera di Jalur Gaza. Padahal, kantor itu juga menampung wartawan media AS,
Associated Press (AP).
“Diamnya sejumlah negara yang
mengaku jawara HAM dunia, begitu pula negara-negara Eropa, patut disayangkan
dan kita nyatakan sebagai perilaku memalukan di era keterbukaan ini,” kata
Atal.
Sebagaimana digaungkan oleh berbagai
lembaga internasional, seperti UNESCO, Koordinator Khusus PBB untuk Proses
Perdamaian Timur Tengah Tor Wennesland, Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak
Asasi Manusia, dan yang paling mutakhir, Dewan Keamanan PBB, PWI Pusat juga
menyerukan agar otoritas internasional yang berkompeten, misalnya Mahkamah
Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) menginvestigasi
kejahatan yang melanggar kemanusiaan tersebut.
Adili orang-orang yang bertanggung
jawab dalam sidang yang berkeadilan!
“Sulit rasanya kita menyerahkan
keadilan kepada pihak yang telah setengah abad lebih terbukti tak mampu
bersikap adil, seperti zionis Israel,” kata Atal.
Sebagaimana diketahui, pada Rabu (11/5), jurnalis Al Jazeera,
Shireen Abu Akleh, meninggal dalam tugas karena dibunuh personel militer
Israel, tepatnya penembak jitu, tepat di kepala, atau bagian mata.
Shireen menjadi orang Amerika kedua
tahun ini yang dibunuh oleh Israel, negara yang notabene menjadi penerima utama
bantuan militer AS dan sekutu terdekat Washington di Timur Tengah.
Tampaknya karena itu, Juru Bicara
Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, yang awalnya dengan cepat mengutuk
pembunuhan itu dan menyerukan penyelidikan, segera mengonfirmasi bahwa AS
memercayai Israel untuk melakukan penyelidikan sendiri dan tidak akan
menyerukan penyelidikan. (rls/red).