Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung E. M. Ricky Gustiadi (foto:humas) |
BANDUNG, Faktabandungraya.com,-- Dinas Perhubungan Kota Bandung menggelar seminar bertajuk “ SALUD” untuk mengedukasi anak usia dini tentang keselamatan berkendara, di Hotel Malaka.
Seminar ini melibatkan 45 peserta dari
5 sekolah dasar di Kota Bandung, yakni SD Istiqomah, SD Ar Rafi, SD As Salam,
SD El Fitra, dan SD Cendekia Muda. Topik keselamatan lalu lintas disajikan
dalam suasana menyenangkan bagi anak.
Kepala Dinas Perhubungan E. M. Ricky Gustiadi
menyebut acara ini selain upaya mengedukasi anak terkait keselamatan lalu
lintas, juga merupakan refleksi dari data kecelakaan lalu lintas yang menjadi
penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
Menurutnya, korban kecelakaan lalu
lintas didominasi pengendara usia produktif. Maka dari itu, penting bagi semua
pihak, termasuk Pemerintah Kota Bandung, dalam menyampaikan edukasi ini.
“Kita perlu memberi edukasi ini kepada
anak sejak usia dini. Sehingga di usia produktif, anak-anak ini bisa lebih
peduli keselamatan lalu lintas,” ujar Ricky, Selasa 31 Mei 2022.
Pada acara ini, Dishub Kota Bandung
menggandeng unsur Kepolisian dan psikolog dalam mengedukasi siswa dan guru yang
datang sebagai peserta.
Ada nama IPTU M. Andri selaku Kanit
Kamsel Sat Lantas Polrestabes Bandung, Asep Kurnia selaku Pelaksana Tugas
Kepala Bidang Angkutan dan Sarana Dishub Kota Bandung dan Karina Dewanti selaku
Psikolog Anak yang menjadi narasumber acara ini.
Bila Iptu M. Andri dan Asep
menerangkan seputar keselamatan lalu lintas mulai dari rambu-rambu lalu lintas,
cara aman menyebrang, dan kiat aman berkendara, maka Karina menyampaikan materi
terkait pendekatan yang bisa dilakukan kepada anak dalam mengedukasi siswanya.
“Semoga kegiatan ini bisa menumbuhkan
insan yang sadar keselamatan lalu lintas, sehingga angka kecelakaan lalu lintas
di usia produktif bisa ditekan,” ujar Ricky.
Acara seminar jadi lebih hidup dengan
simulasi berkendara. Usai mendapat materi, siswa-siswi peserta seminar
mengikuti ajang simulasi berkendara di lapangan.
Mereka dihadapkan langsung pada medan
berkendara yakni sepeda dan rambu lalu lintas.
Para petugas Dinas Perhubungan memberi
pengarahan dan edukasi terkait rambu-rambu tersebut, sekaligus bermain dengan
anak-anak.Seorang pelajar sedang mencoba melintasi rambu-rambu lalin (Foto:humas).
Seminar ini disambut positif oleh para
peserta, baik itu siswa maupun guru pendamping.
Elis, guru pendamping dari SD El Fitra
menyebut acara ini memberi dampak positif, khususnya bagi siswa didiknya.
“Anak-anak diajarkan cara berkendara,
cara menyebrang jalan. Ini edukasi yang baik buat siswa,” ucap Elis.
Selain guru, para siswa juga nampak
antusias mengikuti acara ini. Husein, siswa kelas 2 SD Assalam misalnya. Ia
mengaku senang karena bisa belajar sambil bermain.
“Mau main sepeda,” ucapnya di sela-sela
kegiatan.
Begitupula dengan Isma, siswa kelas 2
SD Assalam. Ia mengaku dapat banyak pembelajaran seputar rambu lalu lintas.
“Kalau menyeberang jalan harus
hati-hati. Kalau ada lampu merah artinya berhenti, lampu kuning artinya
hati-hati, lampu hijau artinya jalan,” katanya. (ray/red).