![]() |
Dokter hewan sedang memeriksa kesehatan hewan Sapi yang dipradiksi mengalami PMK (foto:ist) |
BANDUNG, Faktabandungraya.com,--
Anggota Komisi II DPRD Jabar H. Syamsul BachriSH, MBA minta kepada Pemerintah
Provinsi Jabar melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (KPP) untuk
memperketat peredaran jual beli hewan ternak Sapi dan Domba, terutama hewan
dari luar Jabar. Hal ini sebagai langkah antisipasi penyebaran penyakit mulut dan
kuku (PMK) pada hewan ternak di sejumlah daerah.
Menurut Syamsul Bachri, beberapa belakangan
ini, di Jabar sudah ditemukan hewan ternak Sapid an Domba yang terjangkit Penyakit
Mulut dan Kuku (PMK). Bahkan jumlah sudah puluhan ekor. Hal ini tentunya mengkhawatirkan masyarakat, untuk itu, harus
dilakukan perketatan peredaran arus lalu lintas jual beli hewan, terutama dari luar Jabar.
Hewan ternak yang terkena PMK,
pertama ditemukan di Jatim pada awal Mei 2022, namun, beberapa hari kemudian
ditemukan juga di Jabar.
Hewan yang terkena PMK di Jabar tersebut,
ternyata dibeli oleh pengusaha peternakan dari luar Jabar, baik dari Jateng,
Jatim maupun dari NTB. Untuk itu, kita dari Komisi II DPRD Jabar, minta kepada Pemprov
Jabar melalui Dinas KPP, untuk melakukan pengetatan arus keluar masuk hewan di
check point, baik di Lorasi Kab.Cirebon dan
maupun di Banjar Kota Banjar.
Hal ini dikatakan Syamsul Bachri
saat dimintai tanggapannya terkait ditemukannya sejumlah hewan ternak (Sapi dan
Domba)yang terkena penyakit mulut dan kuku di Jabar, Minggu (15/05/2022).
Dikatakan, kebutuhan hewan di Jabar
sangat besar, terutama menjelang hari raya qurban/ Idul Adha 1443H, sehingga
para pengusaha peternakan berupaya menginfor hewan ternak dari luar Jabar.
“ Memang Hari Raya Qurban/ Idul Adha
masih sekitar dua bulan lagi, tapi bagi pengusaha peternakan, beli hewan jauh-jauh
hari tentu harga masihnya relative murah, selanjutnya dilakukan penggemukan,
sehingga harga hewan akan naik saat dijual mendekati hari raya qurban nanti”,
ujar politisi PDIP Jabar dari Dapil Jabar XII (Kab/kota Cirebon-Kab Indramayu)
ini.
Lebih lanjut Syamsul juga meminta
pihak Dinas KPP Jabar untuk terus melakukan pengecekan di sejumlah kandang
peternakan sapi dan domba untuk mencegah
dan mewaspadai penyebaran kasus PMK. Dan
sekaligus memperkuat informasi dan sosialisasi terkait PMK, hingga vaksinasi dan pengobatan suportif,
serta membentuk Tim Unit Respons Cepat PMK.
Dalam kesempatan tersebut, Syamsul
juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap
tenang dan tidak panik berlebihan dengan PMK. Menurut dokter hewan bahwa PMK
bukan zoonosis, jadi penyakit ini tidak bisa menular dari hewan ke manusia.
Aman mengonsumsi produknya selama dimasak dengan benar," pungkasnya. (Adip/husein).