Mobil Mempeling Disdukcapil Kota Bandung dalam mendukung pelaksanaan PPDB 2022 (foto:humas). |
Dua unit mobil Mepeling siaga sejak
30 Mei 2022 di pelataran parkir Gereja Saint Suci, Jalan Kemuning Bandung.
Letaknya bersebelahan dengan kantor Dinas Pendidikan Kota Bandung.
Kepala Disdukcapil Kota Bandung
Tatang Muhtar menyebut, hadirnya Mepeling di titik tersebut merupakan dukungan
terhadap penyelenggaraan PPDB Tahun Ajaran 2022/23.
Beberapa kendala yang terjadi selama
proses PPDB antara lain: NIK tidak ditemukan pada saat proses pendaftaran
daring PPDB, NIK tidak sesuai dengan Kartu Keluarga, Kartu Keluarga tercetak
kurang dari satu tahun, nama pada Data Pokok Pendidikan (Dapodik) tidak sesuai
dengan dokumen kependudukan, nama di Kartu Keluarga tidak sesuai dengan akta
lahir, akta lahir yang hilang atau rusak, elemen biodata di Kartu Keluarga
tidak sesuai dengan akta lahir, dan beberapa masalah lainnya.
"Dua mobil Mepeling berbasis IT
ini memberikan pelayanan terkait dengan informasi dan pengaduan data
kependudukan," ujar Tatang, Rabu 8 Juni 2022.
Ia juga menambahkan, Mepeling yang
diparkir di pelataran parkir Gereja Saint Suci, hanya melayani masalah
kependudukan terkait keperluan PPDB.
Sedangkan untuk masalah kependudukan
yang tidak berkaitan dengan proses PPDB, semuanya ditangani di Kantor
Disdukcapil Kota Bandung, Jalan Ambon.
Hadirnya Mepeling yang bersebelahan
dengan kantor Disdik Kota Bandung, bertujuan memudahkan masyarakat yang hendak
melakukan registrasi PPDB. Sehingga masyarakat tak perlu repot bolak-balik dari
kantor Disdik ke kantor Disdukcapil.
"Tidak terlalu jauh mobilitasnya. Jadi, jika ada kendala, mereka bisa ke Mepeling yang jaraknya dekat. Lalu kembali ke Disdik (kantor) dengan cepat," ujar Tatang.
Petugas Disdukcapil memberikan pelayanan kepada warga yang mengurus kelengkapan persyaratan PPDB 2022 di Mempeling . |
Ia berharap layanan ini bisa memberi
kemudahan bagi masyarakat Kota Bandung, khususnya saat melaksanakan PPDB.
"Dipersilakan untuk mengunjungi
layanan kami di sana. Saya doakan masyarakat Kota Bandung bisa menyelesaikan
tahap PPDB ini dan berhasil," ucapnya.
Pantauan Humas Bandung di Jalan
Kamuning, tempat Mepeling beroperasi, menuju siang hari sekitar pukul 11.00, masyarakat
yang sedang mengurus PPDB tidak lagi seramai di pagi hari.
Kepada Humas Bandung, Yan Raspati
selaku Sub Koordinator Identitas Penduduk Disdukcapil Kota Bandung menjelaskan,
sejak pertama kali Mepeling beroperasi, ada sekitar 800 warga yang datang.
Masalah yang biasa ditemui berkisar
pada pengecekan Nomor Induk KTP (NIK), pembaruan data, dan juga perbaikan data
kelahiran.
"Data-data itu perlu
dikonsultasikan ke Pemerintah Pusat. Kami petugas Mepeling membantu untuk
melakukan konsolidasi dan update data ke Kemendagri," ujarnya.
Sebagai penutup, Yan berpesan agar
masyarakat Kota Bandung sama-sama sadar pentingnya memperbarui data
kependudukan secara berkala. Kata Yan, sebaiknya data tersebut segera
diperbarui ke Disdukcapil tanpa menunggu keadaan yang mendesak.
"Sebaiknya segera selesaikan
data kependudukan. Ketika waktu luang, selesaikan. Jangan menunda sampai
terdesak, jadi tidak terburu-buru dalam mengurusnya," ujar Yan. (ray/red).